7 Penyebab Keringat Berlebih pada Pria, Cek Kebiasaan Ini
Ilustrasi hiperhidrosis (pexels.com/cottonbro)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkeringat adalah mekanisme tubuh untuk mengatur suhu badan agar tetap normal. Prosesnya adalah ketika suhu tubuh meningkat, tubuh akan merespons dengan melebarkan pembuluh darah di kulit. Lalu, suhu panas akan diikuti cairan yang keluar dari kulit dan kita sebut keringat.
Pada dasarnya, mengeluarkan keringat adalah sesuatu yang normal. Namun, bagaimana kalau seseorang mengeluarkan keringat terlalu berlebihan? Kondisi ini sering disebut sebagai keringat berlebih atau hiperhidrosis.
Ada beberapa penyebab keringat berlebih pada pria yang perlu diketahui, seperti faktor genetik hingga kondisi medis tertentu. Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Tidak menggunakan deodoran antiperspirant
ilustrasi laki-laki menyemprotkan deodoran (pixabay.com/Shaun_f)Deodoran merupakan produk yang berfungsi untuk mencegah keringat berlebih pada bagian tubuh tertentu, seperti ketiak. Deodoran membantu mengurangi produksi keringat dalam tubuh.
Dalam menggunakan deodoran juga tidak bisa sembarangan. Kamu dianjurkan memakai deodoran yang antiperspirant karena juga bisa membantu mencegah keringat penyebab bakteri dan bau badan.
Jika masalah keringat berlebih masih ringan, dokter juga bisa merekomendasikan antiperspirant khusus dengan kandungan 10-20% heksadirat aluminium klorida. Obat tersebut berfungsi untuk menghambat saluran keringat. Namun, jenis antiperspirant tersebut bisa menyebabkan iritasi kulit dan merusak baju jika kandungan aluminium klorida terlalu tinggi.
2. Bahan pakaian yang bikin panas dan gerah
Ilustrasi seorang laki-laki yang kepanasan akibat terik matahari. (pexels.com/Mary Taylor)Coba cek lemari pakaianmu sekarang. Apakah banyak kaus atau pakaian yang menggunakan bahan panas dan bikin gerah? Bisa jadi itu adalah salah satu penyebab keringat berlebih.
Sering menggunakan baju berbahan panas dan lengket di kulit bisa menyebabkan keringat berlebih. Ada baiknya kamu mulai mengoleksi jenis-jenis kain yang adem di badan dan tidak membuat gerah. Pilih juga bahan yang efektif menyerap keringat pada tubuh, seperti katun.
3. Tiroid
ilustrasi keringat (unsplash.com/Nathan Dumlao)Tiroid adalah kondisi penyakit yang disebabkan gangguan pada kelenjar tiroid dan memengaruhi fungsi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon. Alhasil, hormon menjadi terlalu tinggi atau rendah.
Umumnya, gangguan kelenjar tiroid menyebabkan beberapa gejala pada fungsi organ tubuh. Contohnya detak jantung tidak teratur atau aritmia, cepat kelelahan, dan berat badan berubah secara drastis.
Dalam hal ini, kelenjar tiroid bisa menjadi penyebab keringat berlebih. Sebab ketidakseimbangan hormon tadi menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Akibatnya, kamu lebih cepat berkeringat. Jika mengalami kondisi seperti ini, segera konsultasikan dengan dokter ahli untuk tindakan lebih lanjut.
4. Sering makan makanan pedas dan berminyak
makanan pedas (unsplash.com/anaisalmeida)Salah satu penyebab keringat berlebih yang sering disepelekan adalah hobi makan makanan pedas dan berminyak. Sebenarnya tidak ada yang salah dari makanan pedas dan berminyak jika tahu batasannya.
Editor’s picks
Namun, kalau setiap hari kamu selalu makan makanan pedas dan berminyak tentu saja bukan kebiasaan yang baik. Salah satu akibatnya adalah bisa merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi cairan lebih banyak karena suhu tubuh meningkat.
5. Jarang ganti baju
Ilustrasi pakaian kotor (unsplash.com oleh Annie Spratt)Siapa yang punya kebiasaan jarang ganti baju? Segera berhenti melakukan kebiasaan ini karena jarang ganti baju bisa menjadi salah satu penyebab keringat berlebih.
Baju yang dipakai berulang kali tanpa dicuci bisa menjadi bau akibat kuman dan bakteri yang menempel. Selain itu, bisa menyebabkan biang keringat yang berciri rasa gatal di kulit, kemerahan di kulit, dan tekstur kulit tidak rata.
Baca Juga: Cara Mudah Hilangkan Bau Badan Akibat Keringat Berlebih
6. Faktor keturunan atau genetik
ilustrasi keringat malam pada pria (pexels.com/Ron Lach)Perlu diketahui, penyebab hiperhidrosis atau keringat berlebih juga bisa dibagi menjadi dua, yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
Pertama, hiperhidrosis primer adalah kondisi keringat berlebih yang penyebabnya tidak bisa diketahui secara pasti, tapi bisa diprediksi. Kondisi ini sering ditandai dengan produksi keringat yang banyak pada bagian tubuh tertentu. Misalnya telapak tangan, kepala, wajah, atau ketiak.
Hiperhidrosis primer umumnya disebabkan oleh kelainan pada sistem saraf yang disebabkan faktor keturunan atau genetik. Sekitar 30-50% orang yang mengalami hiperhidrosis primer mempunyai riwayat keluarga yang juga mengalami kondisi sama.
7. Kondisi medis tertentu
ilustrasi berkeringat (freepik.com/KamranAydinov)Sementara itu, hiperhidrosis sekunder adalah kondisi hiperhidrosis umum yang keringatnya lebih banyak keluar dari bagian tubuh tertentu atau seluruh tubuh. Orang yang mengalami kondisi ini juga bisa berkeringat saat tidur.
Penyebab keringat berlebih yang satu ini adalah kondisi medis tertentu. Ada beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu yang bisa menyebabkan hiperhidrosis:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Kehamilan
- Penyakit infeksi seperti TB, malaria, dan HIV/AIDS
- Gangguan kecemasan
- Menopause
- Strok
Di samping itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hiperhidrosis atau keringat berlebih. Contohnya obat-obat antidepresan seperti desipramine, protriptilin, dan nortriptilin.
Nah, demikianlah tadi tujuh penyebab keringat berlebih yang wajib kamu ketahui. Periksa kembali kebiasaan yang kamu lakukan selama ini. Jika kondisi hiperhidrosis makin parah, segera konsultasikan ke dokter ahli.
Baca Juga: 7 Perawatan untuk Mengatasi Hiperhidrosis atau Keringat Berlebih
Topik:
Berita Terkini Lainnya
