CEO dan 3 Regional Director Miss Universe Indonesia Mundur, Ada Apa?

Pada edisi perdana Miss Universe Indonesia ini, ada tiga provinsi yang memiliki regional director untuk menggelar ajang pemilihan secara langsung di daerah. Di antaranya adalah Regional Director Bali Sally Giovanny, Regional Director Jawa Barat Rizky Ananda dan Regional Director Jawa Timur Diah Dharmayanti. Setelah acara grand final Miss Universe Indonesia 2023 bergulir, ketiganya kompak mengumumkan mundur sebagai regional director untuk masing-masing provinsi.

Sally Giovanny jadi regional director pertama yang mengungkapkan kekecewaannya dengan hasil akhir Miss Universe Indonesia 2023. Melalui unggahan cerita di Instagram pribadinya @saly.giovanny, ia mengungkap dugaan kecurangan yang terjadi dalam kompetisi. 

Bahkan, ia menceritakan mengenai ketentuan body check Miss Universe Indonesia 2023 yang mengharuskan finalis tampil tanpa menggunakan busana, padahal terdapat dua pria dalam ruangan tersebut. Bukan hanya itu saja, ia juga membeberkan bahwa para finalis juga diambil potretnya saat melakukan body check yang dikhawatirkan bisa disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Eldwen Wang yang menduduki jabatan sebagai CEO Miss Universe Indonesia juga resmi umumkan mundur dari jabatannya. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (5/8/2023), Eldwen Wang mengaku ingin fokus dengan karier dan pekerjaanya yang dulu di kota asalnya. 

Selain itu, Rio Motret yang didapuk sebagai official photographer juga memutuskan untuk mundur menjadi bagian dari tim Miss Universe Indonesia, melalui postingan di akun Instagram miliknya pada Minggu (6/8/2023). Meski tak mengungkap secara detail alasan di balik keputusannya ini, namun Rio menyampaikan ingin fokus dengan proyeknya yang akan datang.

Setelah kabar mengenai tahapan body check di ajang Miss Universe Indonesia 2023 yang melanggar privasi para finalis bikin heboh publik, akhirnya Wirda Sheren Regina Simamora yang menjadi salah satu finalis Miss Universe Indonesia 2023 buka suara. Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan ini menceritakan pengalamannya secara mendetail saat menjalani sesi body check melalui unggahan cerita di akun Instagram miliknya, Minggu (6/8/2023).

Ia memang membenarkan bahwa seluruh finalis diminta untuk menjalani sesi body check tanpa menggunakan busana saat masa karantina bergulir. Namun, ia menjelaskan bahwa alasan finalis diminta untuk tampil tanpa busana karena sekaligus melakukan fitting evening gown yang dikenakan di acara grand final. Sehingga, pihak organisasi ingin memastikan evening gown yang dipakai layak tampil di TV nasional. 

Sheren menegaskan bahwa dirinya tidak dipotret sama sekali saat menjalani sesi body check, melainkan hanya dicatat kondisi fisiknya oleh liaison officer (LO) yang bertugas. Ia juga menceritakan ada lima orang yang berada di ruangan sesi body check. Dua di antaranya adalah laki-laki yang merupakan desainer untuk membantu memayet titik-titik terbuka pada evening gown dan memakaikan serta membuka gaun agar tidak rusak.

Dalam unggahan ceritanya tersebut, Sheren juga menambahkan keterangan pengalaman dari finalis lainnya. Ia membenarkan memang ada finalis yang difoto saat sesi body check namun hanya pada bagian bekas jahitan dan titik yang ada tatonya. 

Sementara, sejak artikel ini diterbitkan, pihak Miss Universe Indonesia saat dihubungi IDN Times, belum juga memberikan komentarnya terkait polemik tersebut.