Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mix and Match Layering biar Gaya Makin Maksimal, Wajib Tahu!

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Basic tee sebagai lapisan pertama yang simpel dan mudah dipadukan
  • Kemeja sebagai lapisan tengah untuk mengubah kesan outfit secara instan
  • Outer seperti jaket denim, bomber, atau blazer sebagai statement yang memperkuat keseluruhan layering
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Layering outfit atau teknik memadukan beberapa lapisan pakaian bukan hanya soal gaya, tetapi juga tentang menciptakan kesan yang rapi, stylish, sekaligus fleksibel untuk berbagai suasana. Dengan layering, seorang cowok bisa menonjolkan sisi maskulin, kasual, hingga formal hanya dengan mengatur kombinasi pakaian yang dikenakan. Selain itu, layering juga memberi kesempatan untuk bereksperimen dengan tekstur, warna, dan bentuk, sehingga tampilan tidak monoton.

Meski terlihat sederhana, layering membutuhkan strategi agar hasilnya tidak berlebihan atau membuat tubuh tampak “berat”. Pemilihan bahan, proporsi, hingga warna adalah kunci utama agar layering terlihat natural. Berikut ini adalah tujuh tips yang bisa membantu cowok tampil lebih keren dan percaya diri dengan teknik layering.

1. Mulai dengan basic tee

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lapisan pertama yang paling aman adalah kaus polos. Basic tee menjadi dasar yang simpel sehingga mudah dipadukan dengan kemeja, jaket, atau outer lain. Warna putih, hitam, atau abu-abu adalah pilihan yang aman karena netral dan tidak membuat tampilan terlalu ramai.

Selain itu, kaus polos juga membuat tampilan lebih clean dan menonjolkan lapisan pakaian di atasnya. Dengan begitu, layering terlihat terstruktur dan tidak berlebihan. Pastikan memilih kaus dengan bahan yang nyaman agar tetap enak dipakai meski menggunakan beberapa lapisan.

2. Padukan dengan kemeja

ilustrasi gaya berpakaian kemeja (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi gaya berpakaian kemeja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kemeja adalah lapisan tengah yang bisa mengubah kesan outfit secara instan. Kemeja flanel, denim, atau oxford shirt bisa membuat tampilan lebih hidup dan dinamis. Memakai kemeja yang dibiarkan terbuka di atas kaos polos menciptakan gaya kasual yang effortless.

Jika ingin tampilan lebih rapi, kancingkan kemeja setengah atau sepenuhnya. Kemeja juga bisa jadi elemen transisi antara kaos polos dengan jaket, sehingga layering terlihat lebih bertahap. Pilih kemeja dengan warna atau motif yang kontras agar memberi aksen menarik.

3. Gunakan outer sebagai sstatement

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Outer seperti jaket denim, bomber, atau blazer adalah lapisan yang membuat outfit lebih berkarakter. Pilih outer sesuai suasana, misalnya blazer untuk semi-formal, bomber untuk kasual edgy, atau jaket denim untuk gaya santai. Outer ini menjadi highlight yang memperkuat keseluruhan layering.

Selain itu, outer berfungsi menambah dimensi pada outfit. Jangan takut untuk memilih outer dengan potongan unik atau detail tertentu, seperti oversized fit atau aksen zipper. Dengan begitu, layering tidak hanya soal tumpukan pakaian, tapi juga fashion statement.

4. Bermain dengan proporsi

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Konstantin Mishchenko)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Konstantin Mishchenko)

Proporsi panjang dan pendek pakaian adalah hal yang sering diabaikan padahal sangat penting dalam layering. Contohnya, kaus yang sedikit lebih panjang dari kemeja bisa menciptakan kesan layering yang jelas tanpa terlihat aneh. Contoh lainnya, outer oversized di atas kemeja slim fit untuk menonjolkan kontras.

Eksperimen dengan proporsi ini membuat outfit lebih menarik. Namun, jangan sampai berlebihan hingga tampak tidak seimbang. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan agar layering terlihat alami, bukan terkesan kebesaran atau berantakan.

5. Perhatikan warna

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/cottonbro studio)

Warna memainkan peran besar dalam layering. Gunakan palet warna netral sebagai dasar, lalu tambahkan satu atau dua warna kontras agar outfit terlihat hidup. Misalnya, kaos putih, kemeja biru navy, dan jaket cokelat.

Jika ingin aman, gunakan tone senada dalam satu outfit. Contohnya, warna earth tone seperti beige, cokelat, dan hijau olive. Dengan perpaduan yang selaras, layering tetap stylish tanpa terlihat ramai.

6. Tekstur jadi penyeimbang

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Selain warna, tekstur juga memberikan efek visual yang menarik. Gabungkan bahan katun dengan denim, atau wool dengan kulit. Perbedaan tekstur ini membuat outfit terlihat lebih kaya meski warna yang digunakan sederhana.

Tekstur juga bisa memberikan kesan lebih maskulin atau lebih santai, tergantung bahan yang dipilih. Misalnya, jaket kulit memberi nuansa tegas, sementara cardigan rajut menghadirkan kesan hangat dan kasual.

7. Aksesori sebagai sentuhan akhir

ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Hugo Martínez)
ilustrasi gaya berpakaian layering (pexels.com/Hugo Martínez)

Layering tidak selalu soal pakaian. Aksesori seperti syal, topi, atau jam tangan bisa menambah detail yang memperkuat gaya. Misalnya, syal tipis bisa menjadi aksen unik di musim dingin tanpa terlihat berlebihan.

Namun, pastikan aksesori tidak mendominasi. Gunakan seperlunya agar layering tetap menjadi fokus utama. Aksesori berfungsi sebagai pemanis yang menyempurnakan outfit, bukan pengalih perhatian.

Layering outfit memang membutuhkan sedikit eksperimen, tetapi hasilnya bisa membuat penampilan cowok terlihat lebih matang dan stylish. Dengan teknik yang tepat, layering tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menampilkan sisi personalitas melalui pakaian.

Mulailah dari layering yang simpel, lalu perlahan bermain dengan warna, tekstur, dan proporsi. Dengan begitu, setiap kombinasi outfit bisa menghadirkan gaya baru tanpa harus membeli banyak pakaian baru. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us