Compass x FDMTL x Crossover Rilis Velocity Sashiko, Ikonik!

- Proses perhatian terhadap lingkungan, dengan penggunaan kain yang dibuat bersama Craft Denim dan sistem pengolahan limbah internal.
- Hadir dalam tiga warna eksklusif untuk masing-masing negara, mencerminkan semangat kolaborasi yang tidak hanya menyatukan tiga negara, tapi juga tiga cara pandang terhadap karya.
- Dirilis secara terpisah di Indonesia, Malaysia, dan Jepang, serta dilengkapi dengan Jersey Sashiko dalam dua warna utama: biru dan hitam.
Jakarta, IDN Times - Compass kembali hadirkan kolaborasi internasional dengan merilis Velocity Sashiko. Koleksi berskala global ini disuguhkan oleh Compass bersama dengan FDMTL, brand denim asal Jepang, dan juga Crossover, retail store dari Malaysia. Tiga jenama yang tumbuh dari komunitas, dan percaya bahwa karya yang baik selalu lahir dari perjalanan, bukan sekadar hasil akhir.
style="text-align: justify;">Dari Kuala Lumpur ke Tokyo, dan berlabuh di Bandung, kolaborasi ini berkembang secara perlahan namun pasti. Compass membawa siluet Velocity yang sudah menjadi ikon. FDMTL menambahkan sentuhan karakter lewat teknik Sashiko, jahitan tradisional Jepang yang merepresentasikan ketekunan dan ketahanan. Crossover hadir sebagai jembatan, membuka ruang untuk bertukar nilai dan cara pandang di antara tiga brand dengan akar yang kuat.
“Tiga karakter, tiga latar, tapi satu semangat yang sama: menciptakan karya yang lahir dari keselarasan. Velocity Sashiko dirancang dengan kesadaran penuh, dibuat oleh tangan-tangan yang bekerja dengan rasa memiliki dan cinta pada proses. Sepenuhnya natural, buatan tangan, dan dibuat di Indonesia," ujar Chief Experience Officer Compass, Aji Handoko, dalam keterangan resminya.
1. Proses yang penuh perhatian terhadap lingkungan

Di balik desain yang terinspirasi dari semangat craftsmanship, ada proses yang penuh perhatian terhadap lingkungan. Kain yang digunakan dibuat bersama Craft Denim, produsen tekstil lokal yang menenun dan mewarnai bahan dengan indigo alami.
Prosesnya melibatkan sistem pengolahan limbah internal yang memisahkan air jernih dan endapan. Air bersih yang dihasilkan kembali digunakan untuk pencucian dan pewarnaan. Melalui cara ini, sekitar 67 persen dari total air yang digunakan dapat dimanfaatkan kembali, menjadikan setiap meter kain hanya memerlukan sekitar 700 mililiter air.
2. Hadir dalam tiga warna eksklusif untuk masing-masing negara

Lebih dari sekadar proyek kolaborasi, Velocity Sashiko menjadi refleksi tentang bagaimana ide bisa menjembatani batas, dan bagaimana sebuah karya bisa menenun makna dari banyak arah. Pendekatan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang tidak hanya menyatukan tiga negara, tapi juga tiga cara pandang terhadap karya; yang menghargai proses, memperhatikan dampak, dan tetap setia pada akar budaya masing-masing.
Seperti filosofi Sashiko yang berarti “menjahit sedikit demi sedikit,” kolaborasi ini merayakan proses dan pertemuan tiga budaya yang sama-sama berangkat dari semangat ketekunan.
Velocity Sashiko hadir dalam tiga warna eksklusif untuk masing-masing negara: Indonesia, Malaysia, dan Jepang yang akan dirilis secara terpisah. Koleksi ini juga dilengkapi dengan Jersey Sashiko dalam dua warna utama: biru dan hitam. Siluet Indonesia sudah diluncurkan secara eksklusif pada 7–9 November 2025 di perhelatan Urban Sneakers Society (USS).


















