Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Perbedaan Crewneck dan Sweater yang Jarang Diketahui

Ilustrasi crewneck (unsplash.com/Greg Rosenke)
Ilustrasi crewneck (unsplash.com/Greg Rosenke)
Intinya sih...
  • Crewneck dan sweater memiliki asal usul yang berbeda dari sejarah panjang fashion hangat.
  • Bahan yang digunakan untuk crewneck dan sweater membuat sensasi berbeda di kulit.
  • Pilihan model membedakan karakter pemakainya, serta cara penggunaan yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Crewneck dan sweater sudah lama jadi fashion item favorit anak muda. Gaya keduanya yang simpel dan versatile membuat mereka mudah dipadukan dengan berbagai outfit, baik untuk tampilan santai maupun semi formal. Namun, di balik kemiripan desainnya, crewneck dan sweater ternyata memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Banyak orang masih mengira kedua pakaian ini sama karena sama-sama berbahan tebal dan memberi kesan hangat. Padahal, crewneck sebenarnya merupakan salah satu jenis dari sweater dengan model khas di bagian leher. Kalau kamu masih bingung membedakannya, yuk simak penjelasan lengkap tentang perbedaan crewneck dan sweater berikut ini.

1. Asal usul yang berbeda dari sejarah panjang fashion hangat

ilustrasi sweater pria
ilustrasi sweater pria (freepik.com/krakenimages.com)

Sweater sudah ada sejak berabad-abad lalu dan berfungsi utama sebagai pakaian untuk melindungi tubuh dari suhu dingin. Menurut catatan sejarah, pakaian rajut ini pertama kali dibuat oleh para istri nelayan dan pelaut di wilayah Eropa Utara yang terkenal dengan cuacanya yang ekstrem. Mereka merajut wol secara manual untuk menghasilkan pakaian tebal yang mampu menahan udara dingin di laut lepas.

Istilah “sweater” mulai dikenal luas pada akhir abad ke-19 ketika para atlet Amerika memakainya sebelum dan sesudah bertanding. Tujuannya untuk membantu tubuh tetap hangat dan menghindari kram otot. Dari situlah, sweater menjadi bagian penting dalam dunia olahraga dan perlahan bergeser menjadi fashion item yang populer di kalangan masyarakat umum.

Berbeda dengan sweater, crewneck baru muncul kemudian sebagai salah satu model dari pakaian hangat tersebut. Ciri khas crewneck terletak pada potongan leher bulat tanpa kerah yang sederhana namun elegan. Model ini awalnya banyak dipakai oleh pelajar dan atlet karena praktis, lalu berkembang menjadi simbol gaya kasual yang digemari generasi muda hingga saat ini.

2. Bahan yang digunakan bikin sensasi berbeda di kulit

ilustrasi crewneck pria
ilustrasi crewneck pria (freepik.com/freepik)

Bahan pembuat crewneck dan sweater menjadi faktor utama yang membedakan keduanya. Crewneck umumnya dibuat dari katun fleece, fleece polyester, atau baby terry, yang dikenal ringan, elastis, dan mampu menyerap keringat dengan baik. Kombinasi bahan tersebut membuat crewneck nyaman dipakai dalam berbagai kondisi cuaca, bahkan di iklim tropis seperti Indonesia.

Sementara itu, sweater identik dengan bahan wol yang memiliki daya tahan panas tinggi. Wol merupakan serat alami yang berasal dari bulu domba dan berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap stabil saat udara dingin. Karena itu, sweater lebih sering digunakan di negara empat musim atau di daerah dengan suhu rendah, terutama pada musim dingin.

Sekarang, industri fashion juga mulai memadukan bahan tradisional seperti wol dengan bahan modern seperti akrilik, kasmir, atau campuran sintetis lain. Tujuannya untuk menciptakan sweater yang lebih lembut, ringan, dan tidak mudah kusut. Di sisi lain, crewneck tetap mempertahankan kesan kasual dan ringan, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan sehari-hari.

3. Pilihan model yang membedakan karakter pemakainya

ilustrasi sweater pria
ilustrasi sweater pria (freepik.com/benzoix)

Crewneck memiliki desain yang cenderung sederhana karena memang merupakan turunan dari model sweater klasik. Variasi yang muncul biasanya hanya pada warna, jenis jahitan, panjang lengan, hingga tambahan saku atau detail kecil lain di bagian dada. Desain minimalis ini justru membuat crewneck disukai karena mudah dipadukan dengan berbagai jenis celana, mulai dari jeans, chinos, hingga jogger.

Sementara itu, sweater hadir dalam beragam model dan gaya. Ada turtleneck yang menutupi leher untuk tampilan formal, hoodie dengan tudung kepala untuk kesan sporty, hingga cardigan yang dilengkapi kancing untuk tampilan yang lebih rapi. Ragam model ini membuat sweater menjadi pilihan versatile untuk berbagai acara, baik di lingkungan kerja maupun santai.

Selain model, potongan dan siluet juga memengaruhi kesan yang ditampilkan. Crewneck biasanya memberi tampilan yang lebih clean dan fitted, sedangkan sweater sering tampil dengan ukuran longgar atau oversize untuk gaya yang lebih santai. Jadi, pilihan antara keduanya bisa kamu sesuaikan dengan kepribadian dan gaya berpakaianmu sehari-hari.

4. Cara penggunaan yang disesuaikan dengan kondisi cuaca

ilustrasi crewneck pria
ilustrasi crewneck pria (freepik.com/halayalex)

Crewneck bisa digunakan kapan saja karena bahannya yang ringan dan breathable. Pakaian ini cocok dipakai di dalam ruangan ber-AC atau saat cuaca tidak terlalu dingin. Banyak anak muda yang menjadikan crewneck sebagai andalan untuk tampil kasual, baik saat kuliah, nongkrong, maupun sekadar jalan santai ke kafe.

Sweater, di sisi lain, lebih ideal dikenakan saat suhu udara menurun, misalnya di malam hari atau ketika musim hujan. Bahan wol yang tebal mampu menjaga tubuh tetap hangat dan nyaman, terutama jika kamu berada di daerah pegunungan atau bepergian ke luar negeri. Sweater juga cocok untuk layering, dipadukan dengan kemeja di dalamnya agar tampil lebih rapi.

Kunci penggunaan kedua pakaian ini sebenarnya ada pada kebutuhan dan kondisi cuaca. Crewneck lebih praktis dan ringan untuk aktivitas harian, sedangkan sweater lebih pas digunakan saat kamu ingin tampil cozy dan terlindungi dari dingin. Keduanya tetap bisa memberikan gaya yang modis asal kamu tahu kapan waktu terbaik untuk memakainya.

5. Popularitas di dunia fashion yang terus berkembang

ilustrasi sweater pria
ilustrasi sweater pria (freepik.com/karlyukav)

Crewneck dan sweater sama-sama memiliki tempat spesial di industri fashion modern. Crewneck kini menjadi ikon gaya streetwear yang identik dengan tampilan santai namun stylish. Banyak brand lokal maupun internasional yang merilis koleksi crewneck dengan desain minimalis atau logo besar di bagian dada untuk memperkuat identitas gaya anak muda.

Sementara itu, sweater tetap menjadi simbol winter fashion yang tak lekang oleh waktu. Desain rajutannya yang khas dan kesan hangatnya membuat sweater selalu hadir di panggung mode setiap musim dingin. Bahkan, sweater kini sering dikombinasikan dengan rok midi, celana bahan, atau aksesori berani untuk menciptakan tampilan chic yang elegan.

Perkembangan fashion juga menjadikan keduanya lebih inklusif dan unisex. Baik pria maupun wanita bebas bereksperimen dengan model crewneck atau sweater sesuai kepribadian masing-masing. Jadi, tak heran jika dua item ini menjadi koleksi wajib di lemari pecinta fashion lintas generasi.

Dari penjelasan di atas, kini kamu bisa membedakan crewneck dan sweater dengan lebih mudah. Crewneck unggul dalam hal kenyamanan dan kesan kasual, sementara sweater menawarkan kehangatan dan gaya yang lebih klasik. Keduanya sama-sama punya daya tarik tersendiri, tergantung bagaimana kamu memadukannya.

Jadi, sebelum belanja outfit baru, pastikan kamu tahu dulu fungsi dan bahan dari masing-masing. Dengan begitu, kamu bisa memilih fashion item yang bukan hanya keren, tapi juga nyaman dan sesuai dengan kebutuhan gaya hidupmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

[QUIZ] Melihatmu Bersemi dan Bermekaran Jadi Tujuan Ia Mencintaimu

17 Okt 2025, 19:00 WIBMen