5 Hal Penting tentang Sablon yang Perlu Kamu Tahu, Apa Saja?

Sablon adalah teknik mencetak desain ke berbagai media, terutama kain, yang kini makin populer di industri fashion lokal maupun global. Banyak orang mengenal istilah ini, tetapi belum tentu memahami proses, alat, hingga jenis-jenis sablonnya.
Pengetahuan ini bisa sangat membantu saat kamu ingin membeli kaus custom atau bahkan memulai usaha clothing line sendiri. Nah, buat kamu yang penasaran, yuk simak penjelasan lengkap tentang sablon berikut ini!
1. Apa pengertian dari "sablon"?

Sablon adalah teknik cetak yang menggunakan media perantara berupa screen atau stensil untuk memindahkan tinta ke permukaan bahan tertentu, seperti kain atau kertas. Teknik ini memudahkan proses pencetakan desain, gambar, atau tulisan secara presisi dan seragam. Karena fleksibel dan hasilnya tahan lama, sablon sangat populer di industri fashion, terutama untuk produksi kaus custom.
Menariknya, sablon bukanlah teknik baru dalam dunia percetakan. Metode ini sudah digunakan sejak masa Dinasti Song di Tiongkok sekitar tahun 960 hingga 1279 M. Seiring perkembangan zaman, sablon terus berinovasi dan kini hadir dalam berbagai jenis teknik yang memungkinkan kamu mencetak gambar lebih kreatif dan estetik di berbagai media.
2. Macam-macam sablon ada apa aja?

Jenis sablon sangat beragam dan terus berkembang mengikuti kebutuhan industri dan tren fashion. Setiap jenis sablon memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi tampilan, bahan tinta, hingga metode penerapannya. Penting untuk memahami masing-masing agar kamu bisa memilih teknik sablon yang paling sesuai.
Berikut ini beberapa jenis sablon yang paling umum digunakan:
a. Sablon plastisol: Mengandalkan tinta berbasis minyak yang mampu menghasilkan cetakan dengan ketajaman tinggi dan daya tahan kuat.
b. Sablon rubber: Tinta berbasis karet yang elastis dan cocok untuk kain berwarna gelap.
c. Sablon DTF (Direct Transfer Film): Memanfaatkan lem dan kertas film khusus untuk mencetak desain dengan hasil akhir yang rapi serta lentur.
d. Sablon DTG (Direct to Garment): Mencetak langsung ke permukaan kaus tanpa kertas transfer.
e. Sablon glow in the dark: Mampu memancarkan cahaya saat berada di tempat gelap, sangat cocok untuk menampilkan efek visual yang berbeda.
f. Sablon flocking: Menampilkan hasil timbul dengan tekstur seperti beludru.
g. Sablon polyflex: Menggunakan bahan sejenis vinyl, hasil akhir tampak solid dan mengilap.
h. Sablon 3D: Memberi efek timbul tiga dimensi yang menonjol.
i. Sablon discharge: Mengubah warna dasar kain menjadi bagian dari desain.
j. Sablon glitter: Tampilannya mencolok berkat tinta glitter yang berkilau.
3. Cari tau juga alat dan bahan sablon yuk

Buat kamu yang ingin mencoba sablon manual di rumah, ada beberapa alat dan bahan dasar yang perlu disiapkan. Peralatan ini tergolong sederhana dan mudah ditemukan, cocok untuk pemula yang ingin belajar menyablon. Pastikan semua alat dalam kondisi bersih agar hasil sablon lebih maksimal.
Alat yang diperlukan:
Meja datar: Tempat untuk menyablon kaus dengan stabil.
Screen sablon: Kain kasa yang dibingkai, berfungsi untuk mencetak desain.
Rakel: Alat untuk meratakan tinta di atas screen.
Kaca bening: Digunakan saat proses pemindahan desain ke screen.
Hair dryer: Untuk mengeringkan tinta dengan cepat.
Busa kecil dan sendok: Bantu proses pengepresan dan pengolesan tinta.
Wadah emulsi dan air: Untuk mencampur serta membersihkan alat.
Bahan yang digunakan:
Emulsi: Zat yang membantu menempelkan desain pada screen.
Tinta sablon: Bisa disesuaikan dengan jenis sablon yang dipilih.
Kaus polos: Sebagai media utama sablon.
Lakban: Menutup bagian tepi screen agar tinta tidak bocor.
Solvent: Cairan pengencer dan pembersih tinta.
4. Proses sablon pada kaus

Setelah perlengkapan dan bahan tersedia, tahap berikutnya adalah melakukan proses sablon secara menyeluruh. Teknik sablon manual membutuhkan ketelitian agar desain tercetak sempurna pada permukaan kaus. Berikut ini tahapan dasar yang bisa kamu ikuti secara berurutan.
Langkah-langkah proses sablon manual:
Lapisi screen dengan emulsi secara merata, lalu keringkan.
Cetak desain di kertas transparan dan tempelkan pada screen yang sudah kering.
Tekan dengan kaca dan jemur di bawah sinar matahari sampai desain terlihat di screen.
Bilas screen dengan air bersih hingga gambar terlihat jelas, lalu keringkan.
Pasang lakban di tepi screen untuk mencegah tinta bocor.
Letakkan screen di atas kaus dan pastikan posisinya tidak bergeser.
Tuang tinta di atas screen, lalu ratakan menggunakan rakel.
Keringkan tinta dengan hair dryer dan bersihkan kembali screen setelah selesai.
5. Apa saja keuntungan dari sablon?

Sablon adalah pilihan favorit dalam dunia printing karena menawarkan banyak keunggulan. Baik untuk keperluan usaha maupun penggunaan pribadi, teknik ini dikenal ekonomis, fleksibel, dan tahan lama. Tidak heran jika sablon masih banyak diminati hingga kini.
Beberapa keuntungan dari teknik sablon antara lain:
Biaya terjangkau: Cocok untuk produksi dalam jumlah besar.
Hasil cetak konsisten: Desain tetap presisi meski dicetak berulang kali.
Banyak teknik pilihan: Bisa disesuaikan dengan gaya atau kebutuhan desain.
Awet: Warna cetakan tetap bertahan lama dan tidak mudah pudar asalkan dirawat dengan cara yang benar.
Fleksibel secara visual: Bisa menghasilkan efek timbul, menyala, atau berkilau.
Nah, sekarang kamu sudah tahu lebih dalam soal dunia sablon. Mulai dari definisi sablon, ragam jenisnya, alat serta bahan pendukung, hingga tahapan dan manfaat penggunaannya. Pengetahuan ini penting banget, apalagi kalau kamu ingin memilih kaus dengan sablon berkualitas atau berniat menekuni bisnis fashion. Yuk, makin jago soal sablon dan eksplor kreativitasmu lewat desain kaus yang keren!