Jadi Favorit, Ini 10 Sneakers Paling Trendi Sepanjang 2018

Nama sepatu ini diambil dari elemen kimia Fransium yang memiliki nomor atom 87, dan dinilai sebagai elemen paling reaktif serta mudah meledak. Sejak rilis 21 Juni lalu, sepatu ini langsung jadi favorit lantaran desainnya yang retro namun futuristik.

Bagian lidah sepatu Nike React Element 87 terlihat asimetris, kamu juga bisa lihat ujung bagian depan sepatu yang cenderung lancip. Namun itulah yang membuat sepatu ini digemari. Desainnya atraktif secara universal dengan atap sepatu yang transparan serta hiasan clip di bagian tumit.

Pada 2016 lalu Nike sempat berkolaborasi dengan meluncurkan seri Air Max 98 bersama Supreme. Sayangnya kala itu ia kalah pamor dengan seri Air Max 97. Tahun ini Nike kembali mendesain ulang Air Max 98.

Pilihan warna biru, putih dan merah jadi pilihan Nike. Mengadaptasi dari model robot RX 78-2 milik serial terkenal Mobile Suit Gundam. Ternyata perubahan ini membuat Nike Air Max 98 "Gundam" terlihat lebih vintage ala 90-an dan tentu saja digemari.

Brand asal Jerman yang satu ini pernah berkolaborasi bersama desainer Inggris Alexander McQueen untuk seri sepatu McQ yang cenderung memiliki desain warna mencolok. Untuk Puma Thunder Spectra sendiri sepertinya mengambil inspirasi dari kolaborasi mereka dengan Alexander McQueen dalam pilihan warna.

Hasilnya, langkah berani ini menjadikan Puma Thunder Spectra sebagai sneakers paling sering dipakai anak muda karena style yang trendi dan modern.

Tahun 2018 memang menjadi tahun kembalinya sneakers bergaya old school. Salah satu yang dirilis ulang adalah New Balance seri MADE 990 yang pernah keluar tahun 1982.

Seri sepatu ini kembali dirilis ulang dengan warna khas abu-abu. Karena New Balance MADE 990 sangat nyaman dipakai, maka perilisan seri MADE 990v4 ini dibaderol dengan harga hingga $200 atau sekitar 2,9 juta rupiah loh dan terbatas hanya di 15 kota.

Di bagian belakang atas sepatu terdapat tulisan "1982" yang makin menambah nilai autentik sepatu ini.

Semenjak trend sepatu chunky (model sepatu yang pendek dan tebal) meningkat dua tahun yang lalu, makin banyak brand-brand fashion besar yang mencoba menginvestasikan desain mereka pada chunky sneakers. Sebut saja Gucci, Luis Vuitton dan Dior Homme.

Didesain oleh kreator Kris van Assche, Dior B22 barangkali jadi chunky sneakers yang paling difavoritkan di antara sepatu-sepatu produksi brand fashion di atas. Dengan mengkombinasikan sol dan bahan yang nyaman serta pilihan warna yang mampu mengalihkan perhatian, ditambah tulisan autentik "Dior Homme" di kedua sisi tentu saja membuat sepatu ini digemari muda mudi.

Kolaborasi antara perusahan transportasi Jerman Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) dengan Adidas sempat jadi topik hangat. Tidak lain adalah karena desainnya. Seri Originals EQT 93/17 memiliki desain warna yang terinspirasi dari pola warna kamuflase Flacktarn.

Tak hanya itu, yang paling mencengangkan di seri sepatu ini juga terdapat Jahreskarte atau tiket transportasi tahunan resmi! Sementara sepatu ini dibanderol seharga $ 205 (sekitar 3,1 juta rupiah), sementara Jahreskarte memiliki harga sebesar $ 865 (sekitar 12,5 juta rupiah).

Berarti jika kamu memiliki seri EQT 93/17, kamu bisa menggunakan transportasi subway di Jerman secara cuma-cuma karena tiket tahunannya sudah terpasang pada bagian lidah sepatu. Wah, seru ya.

Tidak seperti kolaborasi brand lain yang umumnya hanya bertahan satu musim, projek kolaborasi antara Comme des Garcons dengan Nike tenyata sudah menginjak dua dekade. Tahun ini mereka merilis seri Air Max 180.

Dinilai sebagai hybird dari trainers (sepatu lari) dan daily sneakers, Nike Air Max 180 memiliki pilihan warna dasar pink yang mencolok. Sejak diperkenalkan saat Paris Fashion Week, Nike Air Max 180 berhasil jadi favorit para pecinta sneakers karena desain warna yang tergolong berani untuk kategori sepatu unisex.

Dua brand yang fokus pada mode streetwear, yakni Off-White dan Converse berkolaborasi dengan merilis seri Chuck Taylor All Stars. Dengan konsep high sneakers, seri ini memberikan desain yang cukup hippie.

Converse Chuck Taylor All Stars memiliki atap sepatu yang transparan ditemani ekslamasi tulisan "left" di ujung sepatu kanan dan "right" di ujung sepatu kiri. Unik, kan? Juga signature khas Converse dan tulisan "Vulganized" pada sol di sisi sepatu.

Kerennya lagi gaya ini justru menjadi trend dikarenakan desain sepatu yang mencolok dan stand out.

Satu lagi sneakers yang membawa trend chunky shoes. Kolaborasi Under Armour yang lebih sering berafiliasi dengan liga MMA, UFC bersama agensi kreatif bentukan A$AP Rocky merilis sepatu dengan desain sederhana namun tetap menarik.

Seri ini dibuat terbatas 500 pasang pada saat perilisannya di Mayhem, di mana skater Dave Mayhew didaulat menjadi ambassador.

Seri Gel-Burz 2 adalah kolaborasi kedua desainer Kiko Kostadinov dengan Asics setelah seri Gel-Burz 1 Runner. Dibanderol dengan harga $ 205 (sekitar 3 juta rupiah) seri Gel-Burz 2 memiliki 3 tema: seafoam, forrest dan terracota. Ketiganya mengambil inspirasi dari kerajinan keramik Bulgaria, negara asal Kostadinov.

Terlepas dari harganya yang mahal, seri ini ternyata langsung jadi favorit banyak pecinta sepatu dikarenakan desain yang sangat detail, sol dan bahan pendukung yang nyaman serta pilihan warna yang kalem.

Nah, itu dia 10 sneakers yang paling jadi favorit selama tahun 2018. Hmm, kira-kira yang mana favoritmu?