6 Fakta Mencengangkan Tentang Sneakers yang Gak Banyak Diketahui

Jika ada jenis sepatu runner maka tentu sepatu tersebut digunakan untuk berlari atau dipakai bagi para pelari. Lantas bagaimana dengan penggunaan nama sneakers? Apakah sepatu tersebut dimaksudkan untuk sneak (menyelinap)? Kata "sneak" berasal dari kata Inggris kuno "snican". Awalnya, kata itu berarti "menginginkan, meraih" dan berkembang menjadi "merayap atau merangkak."

Memasuki tahun 1500-an, "sneak" berarti "bergerak atau berjalan dengan cara yang sembunyi-sembunyi". Jadi, asal mula nama sneakers mengacu pada karakter sneakers itu sendiri, yang ketika dipakai tak mengeluarkan bunyi alias diam (sneak).

Sneaker yang kita kenal sekarang tidak jauh-jauh dari merek seperti Adidas, Nike, dan lain-lain. Namun ternyata mereka bukanlah yang pertama mencetuskan tren sneakers. Dahulu pada tahun 1910-an merupakan tahun kejayaan bagi para produsen sepatu. Sejumlah merek sepatu berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, seperti Converse yang mencetuskan Chuck Taylor All Star.

ari situ kemudian muncul ide untuk membuat sol atau alas sepatu yang lebih baik dan nyaman. Baru lah pada tahun 1916, Perusahaan karet A.S. Rubber berencana untuk  memproduksi sepatu dengan konsep tersebut dengan nama Peds (bahasa Latin untuk "kaki").

Kala itu Co Founder Nike Bill Boweman kesulitan untuk mencari alat cetak sepatu yang menurutnya bagus. Karena pada saat itu sepatu tidak memiliki permukaan yang baik. Dilansir dari Bussiness Insider, Bill yang kala itu sedang sarapan bersama istrinya menemukan satu barang yang unik di dapurnya, yaitu cetakan kue waffle. Atas dasar itu mengapa sampai sekarang banyak bentuk alas sepatu berbentuk kotak-kotak seperti kue waffle.

Kolektor yang juga meraih rekor dunia Guiness tersebut ialah Jordan Michael Geller. Dilansir USA Today, Geller menyimpan lebih dari 2.500 pasang sepatu sneaker dari mulai berbentuk prototipe Nike pertama (yang ditemukan terkubur di halaman perancang Nike Bill Bowerman) sampai Back to Nike MAGs yang terinspirasi masa depan. Bahkan beberapa ada yang ditandatangani langsung oleh Michael Jordan dan LeBron James.

Di balik besarnya merek Adidas dan Puma, sebenarnya keduanya tidak pernah bersaing secara sengit. Hal tersebut terjadi lantaran pemilik Adidas, Adolf 'Adi' Dassler dan Puma, Rudolf Dassler merupakan kakak beradik. Seperti kakak adik pada umumnya, terkadang mereka memiliki sifat yang tidak mau kalah satu sama lain. Hal inilah yang menimbulkan banyaknya perselisihan. Pada akhirnya sang adik Rudolf membuat bisnis baru tak jauh dari bisnis sang kakak yang kemudian berganti nama menjadi Adidas.

Adakah cerita unik yang kamu tahu tentang sneakers ? Ceritakan di kolom komentar ya!