Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Konstruksi Sepatu yang Pria Perlu Tahu, Bikin Sepatu Awet!

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (unsplash.com/Amr Taha™)
Intinya sih...
  • Goodyear welted, jahitan ganda standar industri konstruksi sepatu berkualitas
  • Blake stitch, salah satu konstruksi sepatu paling awal yang mudah dan simpel
  • Veldtschoen, konstruksi sangat rapat dan kedap air yang cocok untuk sepatu outdoor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sepatu yang berkualitas tinggi dan harganya mahal, bukan hanya karena merek dan bahan yang dipakai saja, tetapi juga konstruksi yang digunakan. Konstruksi sepatu adalah teknik penyambungan antara sol dengan upper, di mana ada beberapa jenis konstruksi yang memiliki karakter dan tingkat kesulitan berbeda.

Konstruksi pada sepatu menentukan kenyamanan sepatu saat dipijak, menjaga agar sepatu tetap awet, serta beberapa konstruksi mampu menahan agar air tidak masuk saat sepatu menginjak genangan air. Kali ini IDN Times bakal bahas apa saja jenis konstruksi sepatu yang umum ditemui. Sehingga bisa kamu jadikan panduan saat ingin membeli sepatu baru. Jadi, simak penjelasannya di bawah ini ya, bro!

1. Goodyear welted, jahitan ganda standar industri konstruksi sepatu berkualitas

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (pexels.com/Terje Sollie)

Goodyear welted dipopulerkan oleh Charles Goodyear Jr., putra penemu vulkanisasi karet. Konstruksi ini sangat populer untuk sepatu kulit berkualitas. Dianggap sebagai standar industri konstruksi sepatu berkualitas karena mampu memberi daya tahan yang kuat, kedap air, serta bisa direparasi ketika rusak, sehingga sepatu akan awet bertahun-tahun.

Cara pengerjaannya adalah dengan menjahit bagian upper ke welt atau lapisan kulit kuat untuk menyambung upper dan sol. Lalu welt dijahit lagi ke outsole, sehingga sepatu memiliki jahitan ganda. Rongga antara insole dan outsole akibat jahitan, diisi menggunakan cork filling atau serbuk pengisi, agar kaki nyaman. Jahitan ganda dari konstruksi Goodyear welted membuat sepatu benar-benar kokoh dan awet.

2. Blake stitch, salah satu konstruksi sepatu paling awal yang mudah dan simpel

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Blake stitch merupakan salah satu jenis konstruksi sepatu yang paling awal digunakan. Teknik ini ditemukan oleh Lyman Reed Blake, pengrajin sepatu, pada 1856. Cara membuat Blake stitch adalah dengan menjahit langsung upper, insole, dan outsole dalam satu garis lurus. Proses membuat Blake stitch perlu menggunakan alat jahit yang dapat menembus tiga lapis bagian sepatu sekaligus.

Blake stitch termasuk konstruksi yang mudah dan cepat diproduksi, tetapi termasuk kuat. Hasilnya membuat sepatu terlihat ramping karena tak banyak jahitan dan tambahan bahan untuk menopang benang. Kelemahannya adalah tidak kedap air seperti Goodyear welted, serta tak mudah direparasi karena membutuhkan alat jahit khusus.

3. Veldtschoen, konstruksi sangat rapat dan kedap air yang cocok untuk sepatu outdoor

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (unsplash.com/Ben Weber)

Konstruksi Veldtschoen berasal dari Afrika Selatan yang artinya sepatu lapangan. Konstruksi ini sangat kokoh dan paling kedap air, sehingga cocok untuk sepatu luar ruangan seperti bot maupun sepatu outdoor lainnya. Cara membuatnya adalah dengan melipat upper keluar sampai melewati insole.

Lalu di bawahnya diberi welt yang kemudian upper dijahit melewati welt sampai ke outsole. Kemudian jahitan kedua ditambahkan untuk mengikat welt ke insole sehingga sangat kuat dan rapat. Meski memiliki keunggulan, Veldtschoen tak sepopuler Goodyear welted, karena konstruksi ini lebih banyak digunakan untuk sepatu lapangan dan lebih rumit.

4. Cemented construction, menyatukan upper dan sol sepatu menggunakan lem yang kuat

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (pexels.com/Fernanda Simões)

Cemented adalah teknik menyatukan upper dan sol sepatu menggunakan lem yang sangat kuat. Konstruksi ini palin mudah, murah, dan cepat dibuat. Biasanya digunakan pada sepatu-sepatu fast fashion untuk mengejar produksi yang cepat. Jenis konstruksi sepatu ini cenderung kurang awet dan tidak sekokoh konstruksi lain yang menggunakan metode jahit.

Lama-lama lem yang digunakan akan mengelupas, apalagi jika sering terkena air. Sedangkan jika sudah terlepas dan mengelupas, cenderung sulit direparasi dengan baik. Konstruksi ini cocok untuk sepatu yang tidak terlalu sering dipakai.

5. Vulcanized, teknik merekatkan sol dan upper dengan panas bertekanan tinggi

ilustrasi sepatu pria
ilustrasi sepatu pria (unsplash.com/Jaizer Capangpangan)

Konstruksi ini sering digunakan untuk sepatu casual dan sporty berbahan kanvas seperti Converse, Vans, Compass, Ventela, dan sejenisnya. Teknik ini menyatukan upper dengan sol melalui panas bertekanan tinggi. Sepatu dimasukkan ke dalam alat yang mengeluarkan uap panas dan tekanan tinggi bernama autoclave. Sehingga terjadi proses vulkanisasi yang membuat sol karet merekat kuat di upper sepatu.

Konstruksi ini terasa ringan, fleksibel, serta tahan air karena sangat rapat. Selain itu, juga bisa diproduksi dengan cepat karena sepatu bisa divulkanisasi sekaligus banyak ke dalam autoclave. Namun, sepatu dengan konstruksi vulcanized tidak bisa direparasi seperti semula ketika solnya sudah terlepas atau rusak.

Ketika sudah mengetahui jenis konstruksi pada sepatu, kini kamu gak heran lagi jika ada sepatu dengan harga mahal dan bisa awet bertahun-tahun bukan, bro? Kini kamu juga bisa memilih sepatu dengan konstruksi sesuai kebutuhan dan bujet. Nah, kalau kamu saat ini sudah punya sepatu dengan konstruksi apa nih, bro?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

[QUIZ] Kalau Kamu Sadar, Dia Sering Kasih Kode Cinta ke Kamu

14 Nov 2025, 23:30 WIBMen