Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kacamata Aviator Selalu Jadi Favorit Pria dari Zaman Dahulu?

ilustrasi pria dengan kacamata aviator (unsplash.com/Pasqualino Capobianco)
ilustrasi pria dengan kacamata aviator (unsplash.com/Pasqualino Capobianco)
Intinya sih...
  • Kacamata aviator pertama kali diperkenalkan pada tahun 1936 oleh Ray-Ban sebagai perlengkapan pilot militer Amerika Serikat.
  • Ciri paling ikonik dari aviator adalah lensa berbentuk tetesan air mata yang lebar dengan bingkai tipis berbahan logam.
  • Aviator sudah lama diidentikkan dengan tokoh-tokoh berkarisma tinggi, mampu menghadirkan kesan gagah tanpa usaha berlebihan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kacamata aviator sudah lama dianggap sebagai salah satu ikon fashion yang tak lekang oleh waktu. Modelnya sederhana namun penuh karakter, menjadikannya pilihan utama bagi banyak pria dari masa ke masa. Dari pilot pesawat tempur di era 1930-an hingga selebritas Hollywood modern, aviator selalu mampu memberi kesan maskulin sekaligus stylish. Bahkan, banyak yang percaya kalau kacamata ini mampu meningkatkan kepercayaan diri hanya dengan sekali pakai.

Hal menarik dari aviator adalah fleksibilitasnya. Kacamata ini gak hanya cocok digunakan saat berkendara atau traveling, tapi juga bisa jadi pelengkap gaya sehari-hari. Bentuk lensa yang khas, bingkai tipis berbahan logam, hingga desain yang elegan membuat aviator selalu relevan. Dengan kata lain, kacamata ini bukan sekadar aksesori, melainkan sebuah pernyataan gaya yang bisa bertahan lintas generasi.

1. Sejarah kacamata aviator yang legendaris

ilustrasi kacamata aviator (unsplash.com/Ashkan)
ilustrasi kacamata aviator (unsplash.com/Ashkan)

Kacamata aviator pertama kali diperkenalkan pada tahun 1936 oleh Ray-Ban sebagai perlengkapan pilot militer Amerika Serikat. Tujuannya sederhana, yakni melindungi mata dari cahaya matahari yang menyilaukan saat berada di ketinggian. Namun seiring waktu, kacamata ini gak hanya jadi alat fungsional, tapi juga menjelma sebagai simbol gaya maskulin. Dari tentara, aktor, musisi, hingga masyarakat umum, semua merasa tertarik dengan pesona aviator.

Nilai historis inilah yang membuat aviator punya daya tarik kuat. Setiap kali seseorang memakainya, ada nuansa klasik dan berkelas yang ikut terbawa. Rasanya seperti mengenakan sepotong sejarah yang tetap keren walaupun zaman sudah berubah. Inilah alasan mengapa banyak pria masih menganggap aviator sebagai kacamata utama mereka, bahkan di era modern yang penuh pilihan.

2. Desain khas yang gak pernah ketinggalan zaman

ilustrasi kacamata aviator (unsplash.com/Irish83)
ilustrasi kacamata aviator (unsplash.com/Irish83)

Ciri paling ikonik dari aviator adalah lensa berbentuk tetesan air mata yang lebar dengan bingkai tipis berbahan logam. Desain ini bukan hanya estetis, tapi juga fungsional karena bisa menutupi seluruh area mata dari sinar matahari. Banyak yang menganggap bentuk ini sebagai salah satu desain paling sempurna dalam dunia kacamata. Kesederhanaannya justru membuat aviator mudah dipadukan dengan berbagai gaya busana.

Selain itu, aviator juga tersedia dalam banyak varian warna lensa dan material bingkai. Mulai dari lensa hijau klasik, biru reflektif, hingga cokelat hangat, semua memberi karakter yang berbeda. Bingkai emas atau perak memberi kesan elegan, sementara bingkai hitam menghadirkan aura misterius. Dengan begitu, pria dari berbagai latar belakang bisa menemukan aviator yang sesuai dengan kepribadiannya.

3. Simbol maskulinitas dan karisma

ilustrasi pria dengan kacamata aviator (unsplash.com/Joel Mott)
ilustrasi pria dengan kacamata aviator (unsplash.com/Joel Mott)

Aviator sudah lama diidentikkan dengan tokoh-tokoh berkarisma tinggi. Dari Tom Cruise di film Top Gun hingga musisi legendaris, semua menggunakan aviator untuk menonjolkan aura percaya diri. Kacamata ini mampu menghadirkan kesan gagah tanpa usaha berlebihan. Pria yang memakainya biasanya terlihat lebih dewasa, berwibawa, dan menarik perhatian.

Tak heran kalau aviator sering dianggap sebagai senjata rahasia untuk meningkatkan karisma. Seseorang bisa terlihat lebih serius, namun tetap santai dalam waktu yang sama. Efek psikologis dari gaya ini begitu kuat, sampai-sampai banyak pria merasa lebih berani ketika mengenakan aviator. Hal ini membuktikan bahwa aviator bukan sekadar aksesori, melainkan simbol maskulinitas yang melegenda.

4. Fleksibel untuk berbagai gaya dan aktivitas

ilustrasi pria dengan kacamata aviator (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pria dengan kacamata aviator (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu alasan aviator selalu jadi favorit adalah fleksibilitasnya. Kacamata ini bisa digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari acara formal, kasual, hingga aktivitas outdoor. Mau dipadukan dengan setelan jas, kaus santai, atau jaket kulit, aviator selalu terlihat pas. Kesan elegan dan santai yang berpadu menjadikannya aksesori serbaguna.

Selain itu, aviator juga praktis untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Saat berkendara, lensa lebar membantu melindungi mata dari cahaya matahari yang menyilaukan. Saat liburan di pantai, kacamata ini memberi perlindungan sekaligus menambah gaya. Bahkan, saat nongkrong santai, aviator tetap bisa jadi statement fashion yang membuat penampilan lebih menonjol.

Kacamata aviator memang lebih dari sekadar aksesori. Ia adalah simbol sejarah, desain abadi, serta gaya maskulin yang selalu relevan. Tak heran kalau dari generasi ke generasi, aviator tetap jadi pilihan favorit pria yang ingin tampil percaya diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

Kenapa Kacamata Aviator Selalu Jadi Favorit Pria dari Zaman Dahulu?

26 Sep 2025, 15:02 WIBMen