Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Bolero dan Rompi, Mana yang Pas Buat Gayamu?

ilustrasi perbedaan bolero dan rompi
ilustrasi perbedaan bolero dan rompi (pixabay.com/chan59i)
Intinya sih...
  • Asal-usul yang berbeda antara matador vs gentleman
  • Konstruksi lengan dan siluet tubuh yang menimbulkan kesan berbeda
  • Material antara eksperimental vs fungsional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia fashion memang selalu berkembang dengan cepat, namun berbagai istilah di dalamnya kerap membuat kita bingung saat sedang asyik berbelanja. Namun, tak sedikit yang bingung tentang perbedaan bolero dan rompi. Sekilas memang terlihat sama sebagai outerwear, tapi detail potongan dan fungsinya berbeda.

Jangan sampai kamu salah kostum atau merasa gak percaya diri di depan banyak orang hanya karena mengira bolero dan rompi adalah jenis pakaian yang sama persis. Yuk, simak penjelasan lengkap yang terbagi dalam lima poin utama di bawah ini agar kamu bisa tampil lebih stylish.

1. Asal-usul yang berbeda antara matador vs gentleman

ilustrasi bolero
ilustrasi bolero (pexels.com/Los Muertos Crew)

Untuk memahami esensi gayanya, kamu harus melihat sejarah maskulin di balik kedua busana ini. Bolero pria sejatinya berasal dari kostum "Traje de Luces" yang dikenakan para matador di Spanyol abad ke-18. Jaket ini didesain pendek dan terbuka untuk memamerkan keberanian serta postur tubuh atletis sang petarung banteng. Dalam konteks modern, bolero pria sering diterjemahkan menjadi cropped jacket atau jaket berpotongan pinggang tinggi yang memberikan kesan artistik dan berani, nih.

Sebaliknya, rompi (atau waistcoat) memiliki sejarah panjang di kalangan aristokrat Inggris sejak masa Raja Charles II. Awalnya diciptakan sebagai lapisan penghangat di bawah jas formal, rompi kini berevolusi menjadi simbol kerapian pria yang tak lekang oleh waktu. Jika bolero lekat dengan nuansa seni dan pertunjukan, rompi lebih menonjolkan sisi intelektual, formalitas, dan struktur pakaian yang mapan.

2. Konstruksi lengan dan siluet tubuh yang menimbulkan kesan berbeda

ilustrasi rompi
ilustrasi rompi (pexels.com/Stan Krotov | pexels.com/ Владимир Высоцкий)

Perbedaan fisik paling mendasar yang bisa kamu lihat langsung adalah pada konstruksi lengannya. Bolero pria atau cropped jacket modern pasti mempunyai lengan, baik itu lengan panjang penuh (long sleeve) maupun lengan tanggung, yang memberikan volume pada bahu. Potongan badannya sangat khas karena berhenti tepat di garis pinggang atau bahkan sedikit di atasnya, menciptakan ilusi kaki yang lebih jenjang bagi pemakainya.

Di sisi lain, rompi didefinisikan secara mutlak sebagai sleeveless garment alias pakaian tanpa lengan. Desain ini membiarkan kemeja atau kaus yang kamu pakai di dalamnya tetap terlihat jelas di bagian lengan, memberikan kebebasan gerak yang maksimal. Secara siluet, rompi biasanya memiliki potongan "V" di bagian leher dan panjang yang sedikit melebihi garis pinggang celana untuk menutupi ikat pinggang, memberikan kesan torso yang rapi dan memanjang.


3. Material antara eksperimental vs fungsional

ilustrasi rompì
ilustrasi rompì (pexels.com/Patrick Bryan)

Pemilihan bahan pada bolero pria masa kini cenderung lebih eksperimental dan berani. Kamu akan sering menemukan jaket model bolero atau crop yang terbuat dari bahan kulit, denim tebal, atau bahkan kain bermotif etnik tenun untuk kebutuhan panggung dan fashion week. Tujuannya adalah mencuri perhatian dan menjadi pusat dari keseluruhan outfit yang kamu kenakan.

Berbeda dengan rompi yang lebih mengutamakan fungsi dan fleksibilitas. Material rompi pria sangat beragam namun fungsional, sebut saja bahan wol untuk setelan jas kantor, bahan nilon parasut (puffer vest) untuk kegiatan outdoor mendaki gunung, atau bahan denim dan kanvas untuk gaya bikers yang tangguh. Bahan-bahan ini dipilih agar rompi bisa "membaur" dengan pakaian lain sebagai lapisan pelengkap, bukan sekadar hiasan semata, deh.

4. Situasi pemakaian yang berbeda

ilustrasi rompi
ilustrasi rompi (pexels.com/Maksim Veter)

Kapan kamu harus memakai bolero dan kapan saatnya menggunakan rompi? Bolero pria atau cropped jacket adalah pilihan tepat untuk acara kasual yang edgy, konser musik, atau saat kamu ingin tampil fashion-forward ala street style Korea dan Jepang. Pakaian ini kurang cocok untuk situasi bisnis formal karena potongannya yang dianggap terlalu santai atau eksentrik.

Sebaliknya, rompi bisa menjadi "bunglon" yang bisa masuk ke hampir semua situasi sosial pria. Kamu bisa memakainya di acara pernikahan (sebagai bagian dari three-piece suit), rapat bisnis penting, hingga sekadar nongkrong santai di kedai kopi (menggunakan vest rajut atau kargo). Fleksibilitas ini menjadikan rompi sebagai investasi wardrobe yang jauh lebih aman dan serbaguna bagi kebanyakan pria, nih.

Memahami perbedaan bolero dan rompi bukan hanya menambah wawasan, tapi juga memperluas cara padu-padan pakaian sehari-hari, kan. Bolero menawarkan keberanian untuk tampil beda dengan potongan pendeknya, sementara rompi menawarkan wibawa klasik dan kegunaan praktis. Jadi, mana yang akan kamu pilih untuk melengkapi penampilanmu hari ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

9 Ide Mix and Match Jaket ala Krist Perawat, Outfit Musim Dingin!

07 Des 2025, 21:04 WIBMen