4 Perbedaan Sepatu Loafers dan Oxford, Sering Keliru

Sepatu loafers dan sepatu oxford termasuk dua jenis sepatu formal yang umumnya dipakai untuk kebutuhan seperti ke kantor atau acara penting. Umumnya, kedua sepatu ini menggunakan material kulit, tetapi ada pula beberapa brand yang memilih bahan lain seperti suede.
Jika dilihat sekilas, mungkin sepatu loafers dan oxford sering dikira satu jenis sepatu yang sama. Padahal keduanya memiliki beberapa perbedaan jika diperhatikan secara benar-benar.
Apa saja perbedaan sepatu loafers dan oxford? Cari tahu selengkapnya berikut ini, ya.
1. Toe sepatu

Toe sepatu adalah bagian depan sepatu yang menutupi jari-jari kaki. Setiap jenis sepatu biasanya memiliki bentuk dan desain toe yang berbeda-beda. Desain toe yang berbeda juga akan memengaruhi tampilan sepatu secara keseluruhan. Berikut perbedaannya:
Toe sepatu loafers
Umumnya, sepatu loafers memiliki toe yang berjenis moc-toe atau apron-toe. Moc-toe atau moccasin toe adalah jenis toe sepatu yang ditandai dengan jahitan di sekitar area jari kaki dan memberikan kesan jahitan tangan. Sedangkan apron toe adalah jenis toe sepatu yang membentang di bagian depan sepatu seperti apron.
Toe sepatu oxford
Sepatu oxford biasanya memiliki desain cap toe atau plain toe. Cap toe adalah jenis toe sepatu yang memiliki lapisan kulit tambahan di bagian ujung. Biasanya berupa garis jahitan yang memisahkan dua potongan kulit sepatu.
Sedangkan plain toe adalah jenis toe sepatu yang cenderung polos dan bersih tanpa jahitan tambahan atau penutup. Jenis ini memberikan kesan minimalis dan versatile.
2. Sistem tali sepatu

Perbedaan sepatu loafers dan sepatu oxford berikutnya yang cukup mencolok adalah sistem tali sepatu. Sepatu loafers umumnya tidak menggunakan tali sepatu, sehingga lebih mudah dipakai dan dilepas.
Sedangkan sepatu oxford secara konsisten menggunakan tali sepatu dengan desain tali sepatu tertutup atau closed lacing system. Artinya, area tali sepatu oxford diposisikan di bawah bagian depan sepatu (vamp) dan dijahit agar tertutup rapat.
Hasilnya adalah kesan formal dan ramping. Berbeda dengan sistem tali sepatu terbuka yang lebih longgar dan kasual, seperti pada sepatu derby.
3. Aksen brogue pada sepatu

Brogue adalah aksen berupa lubang-lubang kecil di bagian tertentu sepatu, salah satunya pada bagian jari kaki. Biasanya brogue dibuat untuk kebutuhan dekorasi dan estetika.
Brogue menjadi salah satu perbedaan antara sepatu loafers dan oxford. Umumnya, sepatu loafers tidak memiliki aksen brogue. Biasanya loafers lebih menggunakan motif tambahan rumbai, koin penny, atau kulit pelapis.
Sedangkan sepatu oxford menjadikan aksen borgue sebagai ciri khas. Biasanya borgue ditambahkan di bagian depan atas sepatu untuk menambah tekstur dan kesan elegan.
4. Kegunaan sepatu

Kedua sepatu ini memang sama-sama sepatu formal. Namun, jika dibandingkan, sepatu oxford dianggap lebih formal dibandingkan sepatu loafers.
Sepatu loafers bisa digunakan untuk acara semiformal atau kasual, tergantung bahan dan jenisnya. Oleh sebab itu, sepatu loafers makin meningkat popularitasnya karena dianggap lebih versatile dan tetap formal.
Sedangkan sepatu oxford merupakan jenis sepatu paling formal yang paling cocok untuk acara resmi, misalnya ke kantor atau kebutuhan bisnis.
Nah, itulah beberapa perbedaan sepatu loafers dan oxford yang menarik untuk diketahui. Kamu sudah punya dua-duanya?