10 Rekomendasi Bahan Kaus yang Bagus, Jangan Salah Pilih!

Rekomendasi bahan kaus yang pertama adalah poliester. Mungkin kamu mengira kalau poliester tidak bisa dijadikan sebagai bahan untuk kaus.

Poliester memang termasuk bahan yang tidak terlalu menyerap keringat. Namun, poliester atau polyester memiliki keunggulan karena termasuk bahan kain dengan daya tempel sablon yang kuat.

Salah satu jenis poliester yang digunakan untuk kaus adalah polyester active dry. Jenis bahan tersebut lebih mudah menyerap keringat dibanding jenis poliester lainnya dan lebih adem saat digunakan.

Namun, bahan kaus ini memiliki kelemahan, yaitu mudah basah karena keringat, tapi juga lebih cepat keringnya.

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan bahan rayon. Pakaian yang sering menggunakan kain rayon adalah jilbab, jas, jaket, hingga baju muslim. Namun, katun viscose atau rayon ini juga bisa digunakan sebagai bahan kaus.

Jenis katun ini berasal dari serat buatan yang memiliki tekstur mirip kapas. Keunggulan dari kain ini adalah bahannya yang tahan kelembapan, warna kain yang keluar atau cemerlang, dan teksturnya yang lembut. Selain itu, bahan kaus ini juga tidak mudah kusut, apalagi sobek.

Bahan kaus yang bagus berikutnya adalah bamboo cotton. Mungkin kamu sudah sering menemukan penjual di marketplace yang menjual kaus-kaus dengan jenis bahan ini.

Bamboo cotton umumnya terbuat dari 30% serat katun dan 70% serat bambu. Bahan serat bambu pada kain ini membuat kausnya lebih adem saat digunakan. Sebab bahan ini memiliki daya serap yang sangat baik.

Namun, bahan kaus ini cukup tipis. Bagi sebagian orang mungkin hal ini adalah kelebihan karena makin mudah dalam penyerapan keringat, tapi bagi sebagian lainnya hal tersebut merupakan kekurangan. Sebab terlalu tipis, mudah melar, dan koyak.

Siapa yang tidak tahu cotton combed? Salah satu bahan kaus yang bagus ini menjadi favorit hampir semua brand dan semua konsumen. Bahan cotton combed terbuat dari 100% serat katun atau kapas yang mudah menyerap keringat.

Cotton combed sendiri memiliki beberapa tingkatan ketebalan atau kerapatan benang saat proses perajutannya. Biasanya kita mengenal cotton combed 16s, 20s, 24s, dan 30s. Biasanya makin kecil angkanya, maka makin tebal kainnya. Begitu juga sebaliknya, makin besar angkanya, maka makin tipis pula bahannya.

Bahan kaus yang bagus berikut ini mungkin tidak sepopuler cotton combed atau poliester. Namun, teteron cotton memiliki bahan yang cukup bagus untuk kaus karena merupakan gabungan antara katun biasa dan poliester.

Beberapa kelebihan kain ini adalah tidak mudah kusut, sobek, dan harganya lebih terjangkau. Namun, kelemahannya adalah daya serap airnya yang rendah.

Bahan kaus cardet biasanya digunakan oleh produsen-produsen kaus untuk memproduksi kaus dengan harga terjangkau. Secara kualitas serat, bahan cardet tidak sehalus katun. Namun kain cardet memiliki harga yang lebih terjangkau dibanding kain dengan serat katun. Kain ini juga biasanya digunakan sebagai bahan kaus berkerah atau polo shirt.

Modal cotton adalah salah satu bahan kaus yang bagus dengan campuran 50% serat katun dan 50% serat kayu. Keunggulan dari bahan ini adalah bahannya yang breathable, sehingga kemampuan daya serapnya tidak perlu diragukan lagi.

Modal cotton atau polysonic ini juga memiliki bahan antibakteri dan membantu menjaga suhu tubuhmu.

Nama supima cotton mungkin masih asing terdengar di telingamu. Supima cotton adalah bahan kaus dengan serat kapas asli dari Amerika Serikat yang memiliki kualitas tinggi dan eksklusif, tapi masih jarang digunakan untuk bahan kaus.

Bahan kaus ini memiliki karakteristik khas berupa serat yang lebih panjang dibanding serat katun pada bahan lainnya. Selain itu, kain ini lebih lembut dan warnanya lebih cerah dan keluar.

Bahan kaus yang bagus selanjutnya adalah lycra atau yang sering disebut spandex. Bahan kaus lycra atau spandeks memiliki ciri khas kain yang sangat lentur dan permukaannya halus atau licin. Biasanya kita menemukan bahan ini pada seragam olahraga.

Kain spandeks memiliki kelebihan, yaitu lebih lentur, nyaman, dan adem saat dipakai. Namun, kain ini memiliki kelemahan, yaitu lebih mudah melar jika sering dicuci menggunakan mesin cuci.

Terakhir, rekomendasi bahan kaus yang bagus adalah linen. Kain linen sering dianggap lebih baik daripada katun. Sebab ada beberapa keunggulan dari kain linen.

Misalnya, bahan linen memiliki tingkat daya serap yang tinggi. Kemudian, linen juga memiliki ketahanan yang tinggi, sehingga bisa digunakan untuk berbagai musim. Meski begitu, baju dengan bahan linen lebih sering digunakan saat musim panas bagi orang-orang yang tinggal di negara empat musim.

Selain itu, linen juga berbahan dasar tumbuhan, sehingga aman untuk orang-orang yang sensitif terhadap bahan kimia pada pakaian. Namun, kain linen juga memiliki kelemahan, yaitu harganya yang relatif tinggi dibanding kain lainnya.

Nah, demikianlah sepuluh rekomendasi bahan kaus yang bagus dengan ciri dan karakteristiknya masing-masing. Setelah membaca ini, apakah kamu sudah menentukan bahan kaus terbaik versimu?