Vans New Future: The Premium Old Skool Didefinisikan Lewat Empat Atlet

Premium Old Skool dari Cocona Hiraki menampilkan kustomisasinya pada sol luar yang tembus pandang, adanya pemasangan gelang persahabatan yang dapat dilepas pasang, dan pesona tak biasa yang terinspirasi dari warisan Jepang. Selalu aktif bergerak, Cocona selalu terhubung dengan berseluncur, membuat kerajinan tangan, menggambar, dan membuat gelang di sela-sela waktu luangnya.

Cocona Hiraki adalah salah satu bintang muda paling cemerlang dalam skateboard. Medali perak yang diraihnya pada Women’s Park pada Olimpiade Tokyo 2020 membuatnya menjadi peraih medali termuda Jepang yang pernah ada, dan ia mengulangi prestasinya di Olimpiade Paris 2024 dengan medali perak lainnya. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, Cocona baru saja memulai. Di tengah kesibukannya mendominasi kompetisi dan berkeliling dunia, ia juga terus merekam dan merilis video skate.

Premium Old Skool dari Karina Rozunko melahirkan perpaduan desain yang terinspirasi dari desain vintage dengan ornamen metal khusus di bagian atas yang asimetris. Bermula dari surfer, gaya Karina ini dikenal sangat simpel baik di atas papan seluncur ataupun di kehidupan sehari-harinya. Dari fesyen, film hingga membuat perhiasan, dia selalu menjelajahi berbagai bidang kreativitas yang baru.

Karina adalah salah satu peselancar paling bergaya dan berbakat saat ini. Kekagumannya terhadap longboarding tradisional berpadu sempurna dengan keanggunannya di atas papan yang tampak begitu alami. Namun di luar air, Karina sangat terbuka terhadap hal-hal modern. Baik itu desain fesyen, pembuatan perhiasan, melukis, menulis puisi, maupun membuat film, ia selalu mencari wadah untuk menyalurkan kreativitasnya. Sepatu Old Skool miliknya mencerminkan pendekatan hidup yang memadukan gaya vintage dan modern, dengan bagian atas asimetris dan detail logam yang khas.

Efron Danzig menata ulang Premium Old Skool dengan sepatu hak tinggi, kulit full-grain, aksesoris perak, dan tali pengikat yang terinspirasi dari korset. Memadukan gaya skate dan high fashion, desainnya yang berani menyalurkan budaya punk DIY dan menghadirkan sisi feminin pada siluet klasik.

Pada dasarnya, Efron adalah seorang skate rat sejati yang menghabiskan sebagian besar waktunya berseluncur di sekitar kota dengan Skate Classics. Jadi, hal pertama yang ia lakukan saat mendesain Old Skool versinya adalah menambahkan hak. Terinspirasi kuat oleh budaya punk DIY dan fesyen kelas atas, Efron membalikkan pakem desain Old Skool dengan sentuhan berani miliknya.

Old Skool Premium milik Tania Cruz terinspirasi dari komunitas skate dan seni globalnya, dan dirancang berdasarkan apa yang ingin dikenakan oleh krunya. Sepatu ini menampilkan kulit hitam yang dapat terkelupas, memperlihatkan warna merah di bawahnya, sehingga setiap pasang sepatu menjadi semakin unik seiring waktu. Namun begitu,

Sebagai perempuan Argentina yang berbasis di Barcelona, Tania berkembang pesat di salah satu kota skate paling kaya di dunia. Tapi kemampuan skate-nya telah membawanya keliling dunia. Baik saat bermain di spot-spot Eropa yang kasar maupun saat melakukan tur bersama tim Foundation Skateboards, Tania adalah skateboarder sejati, terus merekam video dan membangun pertemanan di mana pun ia berada. Tania mengaku teman-temannya di komunitas skate dan seni adalah sumber inspirasi terbesarnya. Maka saat merancang Old Skool versinya, ia ingin menciptakan sesuatu yang diinginkan oleh seluruh krunya.

Koleksi dari New Future ini juga hadir dan akan menambah koleksi tambahan pada jajaran apparel di gerai Vans Indonesia. Untuk New Future Premium Old Skool yang pertama hadir di Indonesia diawali dari Cocona Hiraki pada tanggal 18 Juli 2025, yang akan dilanjut oleh Karina Rozunko dan Efron Danzig secara menyusul di bulan September. Sementara, untuk versi Tania Cruz tidak dijual di Indonesia. Nah, untuk ke-3 koleksi New Future Premium Old Skool yang masuk ke Indonesia ini dapat ditemukan secara terbatas hanya di gerai Vans Paris Van Java Bandung dan Vans Grand Indonesia. Buruan koleksi, guys!