Jakarta, IDN Times - Isu mengenai lapangan kerja hingga pengangguran, belakangan ini makin akrab didengar oleh telinga anak muda. Mereka menagih janji pemerintah soal 19 juta lapangan kerja yang pernah diungkap Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming saat kampanye Pilpres 2024.
"Insyaallah terbuka 19 juta lapangan pekerjaan. Hilirisasi digital akan kami genjot. Kami akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, blockchain, robotik, anak-perbankan syariah, kripto," kata Gibran dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023) lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025 atau setara 4,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, terjadi pertambahan angka pengangguran 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.
Pengangguran menurut BPS adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas dan memiliki pekerjaan, tetapi sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha; atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).
Fenomena ini menjadikan Indonesia jadi negara dengan persentase jumlah pengangguran tertinggi di regional Asia Tenggara. Menurut data yang dikutip dari Trading Economics pada Selasa (12/8/2025), persentase jumlah pengangguran di Indonesia adalah sebesar 4,76 persen untuk periode Maret 2025. Adapun angka tersebut setara dengan lebih dari 7 juta orang yang menganggur. Tidak ada negara-negara lain di ASEAN yang punya persentase jumlah pengangguran lebih tinggi dari Indonesia.
Senada, IMF juga memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,0 persen pada 2025, menjadikannya yang terbesar kedua di Asia. Indonesia hanya di bawah China yang diprediksi tetap di angka 5,1 persen. Proyeksi IMF menempatkan Indonesia di atas India (4,9 persen), Filipina (4,5 persen), dan sejumlah negara Asia lainnya yang memiliki tingkat pengangguran lebih rendah.
Data IMF sebelumnya mencatat tingkat pengangguran Indonesia sebesar 4,9 persen pada 2024. Angka itu diperkirakan naik menjadi 5 persen pada 2025 dan mencapai 5,1 persen pada 2026.
Padahal jika menilik misi Prabowo-Gibran dalam Asta Cita. Pemerintah secara khusus membahas mengenai lapangan kerja, kewirausahaan, dan industri kreatif.
"Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur," bunyi poin ketiga Asta Cita Prabowo-Gibran.
Lantas bagaimana keluh kesah Gen Z terhadap isu lapangan kerja dan pengangguran ini?