Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Intinya sih...

  • Fase kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci berakhir pada 1 Juni 2025 setelah mendaratnya jemaah gabungan dari Kloter 62 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede dan Kloter 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
  • Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Makkah menuju Arafah secara bertahap akan dimulai pada 4 Juni 2025. Ada dua skema pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

Makkah, IDN Times - Fase kedatangan jemaah haji Indonesia di Tanah Suci berakhir pada 1 Juni 2025, seiring mendaratnya jemaah gabungan dari Kelompok Terbang (Kloter) 62 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 62) dan Kloter 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61) di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat, total ada 525 kloter yang berangkat ke Tanah Suci sejak 2 Mei sampai 1 Juni 2025.

“Alhamdulillah, fase kedatangan jemaah sudah selesai. Saat ini tercatat ada 203.152 jemaah yang diberangkatkan ke Arab Saudi dalam 525 kloter dalam sekitar sebulan masa pemberangkatan,” sebut Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, di Makkah, Selasa (3/6/2025).

Seluruh jemaah haji kini bersiap untuk menjalani fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Mulai hari ini, jemaah secara bertahap jemaah mulai diberangkatkan ke Arafah.

1. Fakta-fakta layanan pada fase kedatangan jemaah haji Indonesia

Ilustrasi - Jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Berikut 10 fakta layanan pada fase kedatangan jemaah haji Indonesia:

1. Sebanyak 203.152 jemaah haji diberangkatkan ke Tanah Suci dalam 525 kelompok terbang mulai 2 Mei hingga 1 Juni 2025. Mereka diberangkatkan dengan tiga maskapai penerbangan, yaitu Garuda Indonesia (90.215 jemaah/247 kloter), Lion Air (11.714 jemaah/28 kloter), dan Saudia Airlines (101.223 jemaah/250 kloter).

2. Ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) sangat baik dengan rata-rata 96,6 persen. Catatan OTP masing-masing maskapai yaitu Lion Air mencapai 100 persen OTP, Garuda 96 persen, dan Saudia Airlines masing-masing 96 persen.

3. Jemaah haji Indonesia menempati 307 hotel, terdiri atas 212 di Makkah dan 95 di Madinah. Penempatan jemaah di kota Makkah dilakukan berdasarkan sistem syarikah, bukan lagi kloter, sehingga memerlukan adaptasi baru dalam alur layanan.

4. Lebih dari 10 juta boks makanan didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia; sekitar 2,6 juta boks makanan dibagikan di Madinah dan lebih 8 juta boks makanan dibagika di Makkah.

5. Sebanyak 6.616 bus shalawat dioperasikan untuk melayani pergerakan jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi pulang) selama 24 jam. Jumlah armada ini dihitung berdasarkan layanan yang diberikan semenjak hari pertama kedatangan jemaah di Makkah hingga jelang pelaksanaan puncak haji.

6. Sebanyak 104.462 jemaah mendapatkan layanan kesehatan di kloter, serta 905 jemaah di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), baik di Makkah maupun Madinah. Tercatat ada 138 jemaah dirawat di RSAS Makkah, 6 jemaah dirawat di RSAS Jeddah, dan 4 jemaah dirawat di RSAS Madinah.

7. Sebanyak 7.902 petugas dan jemaah haji membayar dam/hadyu melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dengan nilai sekitar Rp19 miliar, untuk disembelih di Tanah Air. Kami juga melakukan sosialisasi pembayaran dam melalui Adohi sesuai anjuran pemerintah Arab Saudi bagi jemaah yang ingin dam/hadyu nya disembelih di Tanah Suci.

8. Untuk memperkuat pemahaman manasik jemaah, PPIH Arab Saudi melakukan visitasi dan edukasi terhadap 98 persen kloter. Layanan bimbingan ibadah juga dilakukan terhadap jemaah sakit. Tercatat ada 150 jemaah yang dirawat di RSAS Makkah telah mendapatkan layanan bimbingan ibadah.

9. Kartu nusuk telah dibagikan kepada 99 persen jemaah haji Indonesia, baik saat mereka di Madinah maupun di Makkah. Mendekati puncak haji terus dilakukan akselerasi, agar seluruh jemaah haji Indonesia mendapatkan kartu nusuk.

10. Per Selasa (3/5/2025), sebanyak 135 jemaah haji reguler wafat, dan semuanya akan dibadalhajikan pada fase puncak haji.

2. Pergerakan jemaah haji dari Makkah menuju Arafah secara bertahap dimulai pada 4 Juni 2025

Syarikah telah mempersiapkan maktab atau tenda untuk jemaah haji di Arafah, Arab Saudi, Senin, 26 Mei 2025. (Media Center Haji)

Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Makkah menuju Arafah secara bertahap akan dimulai pada 4 Juni 2025. Wukuf di Arafah akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025. Dari Arafah, jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah, lalu ke Mina.

Ada dua skema pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina. Pertama, ada sekitar 59 ribu jemaah yang akan mengikuti program murur, bergerak dari Arafah setelah masuk waktu Magrib pada 10 Zulhijjah, lalu melintas di Muzdalifah, tidak turun dari bus, selanjutnya menuju Mina.

Kedua, pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah dan turun dari bus, lalu setelah tengah malam secara bertahap diberangkatkan menuju Mina.

3. Jemaah nafar tsani akan kembali ke Makkah pada 13 Zulhijjah

Suasana tenda-tenda jemaah haji di Mina, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Jemaah nafar awal akan meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah, sebelum terbenam matahari. Sedangkan, jemaah nafar tsani akan berada di Mina dan baru kembali ke Makkah pada 13 Zulhijjah.

Selesai dengan prosesi di Mina, kegiatan jemaah haji Indonesia akan terfokus di Masjidil Haram, untuk menunaikan thawaf Ifadlah.

“Alhamdulillah pelayanan pada tahap kedatangan berjalan dengan lancar. Memang ada sejumlah tantangan, dan itu secara bertahap dapat terselesaikan. Dan saya optimis, insyaallah, proses puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan berjalan lancar,” kata Muchlis.

Muchlis mengajak jemaah haji agar mendoakan kebaikan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. 

“Kita berdoa semoga proses puncak haji lancar dan seluruh jemaah haji Indonesia meraih haji mabrur. Saya juga nitip kepada seluruh jemaah untuk mendoakan kesejahteraan dan keberkahan bagi Indonesia,” imbuhnya.

Editorial Team