Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku lega karena akhirnya telah menyerahkan kepemimpinan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) kepada Hadi Tjahjanto, Rabu (21/2/2024).
Maka, bila dihitung praktis Tito menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Menko Polhukam selama 19 hari. Mantan Kapolri itu mengakui mendapat sejumlah masukan dari koleganya di Kemenko Polhukam terkait tugas rutin, ada pula sejumlah pekerjaan rumah yang belum tuntas dikerjakan.
"Di antaranya mengenai masalah BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) dan penyelesaian kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM berat melalui mekanisme non yustisia. Bahkan, ada masukan detail permasalahan-permasalahan yang ditangani oleh para deputi, staf ahli dan lain-lain. Itu semua tercatat," ujar Tito ketika memberikan keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, sore tadi.
Namun, sejak dipercaya menjadi Plt Menko Polhukam 3 Februari 2024, Tito memilih hanya memfokuskan energinya kepada satu hal l, yakni mengenai Pemilu 2024. Khususnya terkait pengamanan dan melancarkan jalannya proses pemungutan suara.
"Kami tidak mengambil alih, melainkan hanya memonitor. Kalau ada (yang membutuhkan) bantuan, kami akan siap melalui semua kementerian dan lembaga yang ada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam," tutur dia.
Pekerjaannya terkait pemantauan pemilu, kata Tito, terbantu karena ada satgas khusus di Kemenko Polhukam untuk membantu pesta demokrasi lima tahunan itu.