Jakarta, IDN Times - Jenazah korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Hingga saat ini polisi menyatakan bahwa korban belum dapat diidentifikasi.
Rumah sakit Polri Kramat Jati sengaja dipilih menjadi lokasi untuk mengidentifikasi korban pesawat Lion Air JT 610. Hingga sekarang sudah ada 26 kantong jenazah yang tiba di lokasi.
Hingga kisaran pukul 18.00 WIB, RS Polri menerima setidaknya 26 kantong Jenazah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Arthur Tampi,Selasa (30/10) di RS Polri.
“Ada 26 kantong jenazah. Yang 2 baru datang sore tadi,” kata Arthur. Kantong jenazah yang diterima berisi bagian-bagian tubuh korban Lion Air JT 610.
Dari 26 kantong mayat yang sudah diterima, 24 kantong sudah diperiksa oleh pihak kepolisian. “Sore ini juga kita menerima dua kantong jenazah,” kata Arthur. Dua kantong Jenazah yang baru datang belum diperiksa pihak Kepolisian. “Sebentar lagi kita periksa seperti apa isi dari kantong jenazah yang kita terima,” tambahnya.
Arthur mengatakan kantong jenazah yang masuk berisi potongan-potongan tubuh korban. Hal ini ternyata membuat Polisi sulit mengidentifikasi korban meskipun sudah ada data ante mortem.
“Hari ini kita belum bisa mengidentifikasi satupun korban dari 24 kantong jenazah yang kita terima sebelumnya,” kata Arthur.
Selain karena jenazah yang diterima berbentuk bagian tubuh, adanya kesamaan ciri antara korban menjadi kendala pengidentifikasian.
“Memang ada beberapa ciri spesifik yang kita temukan tapi kita belum bisa merilis itu,” kata Arthur. “Karena dari data ante mortem beberapa keterangan yang juga memberikan keterangan bahwa keluarga lainnya juga mempunyai ciri yang sama,” tambahnya.
Pihak kepolisian akan menunggu hasil test DNA. “Kita tetap menunggu hasil tes DNA paling cepat 4 sampai 8 hari,” kata Arthur.
Arthur mengatakan sudah ada 185 data ante mortem yang masuk kepada pihak RS Polri. Data ini yang digunakan oleh para dokter ahli forensik.
“Dari 185 itu,147 kita sudah ambil data DNA nya,” kata Arthur. “Nah saat ini sudah kita lakukan rekonsiliasi untuk pekerjaan hari ini,” tambahnya.