Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-23 at 11.14.14 PM.jpeg
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto sedang menyampaikan pidatonya di General Assembly Hall, New York, Selasa (23/9/2025). (YouTube IDN Times)

Intinya sih...

  • Prabowo membentuk Badan Industri Mineral dengan Kepala Brian Yuliarto untuk melindungi kekayaan mineral nasional.

  • Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa dibentuk untuk mengawal program pembangunan Tanggul Laut Raksasa.

  • Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dibentuk untuk mengelola investasi nasional dan mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto membuat sejumlah badan atau lembaga sejak dia dilantik menjadi presiden pada Minggu, 20 Oktober 2024 hingga September 2025. Lembaga tersebut terdiri dari lembaga investasi hingga pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).

Berikut nama-nama lembaga yang dibentuk Presiden Prabowo, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh IDN Times.

1. Badan Industri Mineral

Presiden Prabowo berjabat tangan dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Prabowo melantik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral. Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Pengangkatan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 77/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Kepada jurnalis di Istana Kepresidenan, Brian mengatakan, Badan Industri Mineral nantinya bertugas sebagai pengelola industri material strategis. Terutama yang berkaitan dengan industri pertahanan.

"Karena material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa, juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita. Mineral itu seperti mineral logam tanah jarang, dan mineral radio aktif," kata dia.

Semeentara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan, badan tersebut dibentuk sebagai upaya pemerintah dalam melindungi kekayaan mineral nasional.

"Hampir seluruh mineral strategis berada di negara kita ini. Karena itulah, untuk bisa mengoptimalkan sumber daya alam terutama mineral strategis ini, maka kita memutuskan ada satu kebutuhan untuk kita membentuk badan," kata Prasetyo, dikutip dari ANTARA, Jumat (26/9/2025)

Prasetyo juga menyampaikan, Badan Industri Mineral tidak berada di bawah Kementerian ESDM maupun Kemendiktisaintek, melainkan akan berdiri sendiri. Tugas utama badan tersebut di antaranya perlindungan mineral strategis, identifikasi sumber daya mineral nasional, serta penelitian untuk mengolahnya agar memberikan manfaat lebih optimal bagi negara.

2. Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa

Source: reklamasi pantura

Presiden Prabowo juga membentuk Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa. Diketahui, pelantikan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa dilakukan bersamaan dengan pelantikan Kepala Badan Industri Mineral, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Prabowo melantik Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, serta Darwin Trisna Djadawinata dan Suhajar Diantoro sebagai wakilnya. Pengangkatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 76/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.

Badan tersebut bertugas mempercepat program untuk mengawal program pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall, yang direncanakan ada di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa.

3. Danantara

Ditemani Wapres Gibran, Presiden Prabowo Potong Tumpeng di Wisma Danantara (Tim Media Presiden)

Sebelum membentuk Badan Industri Mineral dan Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Prabowo telah lebih dulu membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Badan tersebut resmi dibentuk pada Senin, 24 Februari 2025, untuk mengelola investasi nasional guna mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.

“Peluncuran Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting karena Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” kata Prabowo.

Dia juga menyampaikan, pengelolaan Danantara diharapkan bisa mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa. Sebagaimana diketahui, terdapat tiga nama yang memimpin lembaga tersebut, yaitu Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operation Officer (COO), serta Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).

Editorial Team