Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Baru Dibentuk Prabowo, Ini Peran Badan Industri Mineral

Screenshot_20250629-133644_Chrome (1).jpg
Ilustrasi Tambang (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Badan Industri Mineral akan melakukan ekstraksi rare earth, memberikan perlindungan atas keberadaan mineral tersebut, dan mengembangkan industri rare earth untuk magnet dan baterai
  • Badan Industri Mineral dikepalai oleh Menristekdikti karena sektor mineral kritis membutuhkan riset dan pengembangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pembentukan Badan Industri Mineral, yang baru saja diumumkan Presiden Prabowo, berkaitan erat dengan pengelolaan logam tanah jarang atau rare earth.

Dia menyebutkan, kebutuhan dunia terhadap mineral strategis tersebut semakin meningkat sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

"Itu kaitannya dengan rare earth di mana itu harus jadi perhatian. Karena rare earth sedang dibutuhkan oleh dunia maka harus ada perhatian khusus mengenai itu," katanya kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).

1. Kebijakan hilirisasi dan produk akhir

ilustrasi tambang (unsplash.com/Ingo Doerrie)
ilustrasi tambang (unsplash.com/Ingo Doerrie)

Airlangga menjelaskan, badan baru itu akan diarahkan untuk tiga hal utama. Pertama, melakukan ekstraksi terhadap rare earth. Kedua, memberikan perlindungan atas keberadaan mineral tersebut. Ketiga, mengembangkan industrinya.

"Kalau rare earth seluruhnya jadi bahan baku untuk magnet dan baterai," sebut mantan Menteri Perindustrian (Menperin) itu.

Dia menambahkan, kebutuhan magnet tidak hanya penting bagi industri sipil, tetapi juga untuk sektor pertahanan. Terkait pemanfaatan di dalam negeri maupun ekspor, Airlangga menyebut keputusan tersebut akan ditentukan kemudian.

2. Alasan dikepalai oleh Menristekdikti

Screenshot_20250722_171047_YouTube.jpg
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam Peluncuran Program Akselerasi Pemenuhan dan Distribusi Dokter dan Dokter Spesialis melalui Sistem Kesehatan Akademik, pada Selasa (22/7/2025). (YouTube Kemdiktisaintek).

Airlangga menjawab pertanyaan mengenai alasan Menristekdikti Brian Yuliarto ditunjuk sebagai pimpinan badan tersebut. Penunjukan itu karena sektor mineral kritis masih membutuhkan penelitian dan pengembangan, sehingga lebih dekat dengan ranah riset dan sains.

"Karena itu dekat dengan riset dan sains. Rare earth ini kan masih perlu dikembangkan," paparnya.

Terkait tugas dengan Kementerian ESDM, Airlangga menegaskan akan ada pembagian peran yang jelas. Menurutnya, koordinasi akan diatur agar tidak terjadi tumpang tindih.

3. Peran ESDM dalam tata kelola rare earth

20250714_150240(1).jpg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Senin (14/7/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut badan tersebut akan berfokus pada penelitian industri untuk menciptakan nilai tambah, khususnya pada logam tanah jarang yang memiliki nilai jual tinggi.

Bahlil menegaskan, Kementerian ESDM akan menyiapkan bahan baku. Untuk rare earth, nantinya tidak akan dikelola oleh umum, melainkan langsung oleh negara dengan tata kelola khusus yang sedang dipersiapkan.

"Kita siapkan bahan bakunya aja. Produk akhirnya nanti di Badan Industri Mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek ya," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us