Keluarga menaburkan bunga di liang kubur mendiang Tom Beanal. (IDN Times/Endy Langobelen)
Di samping itu, Pit Magal selaku perwakilan keluarga dan lembaga adat mengatakan, kepergian Tom Beanal menjadi duka paling mendalam bagi masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta semua suku yang ada di Mimika maupun di Papua.
"Bapak Tom adalah seorang tokoh yang besar. Jasa-jasa beliau sudah berbuat banyak kepada kita. Saya pikir kita semua sudah merasakannya," tuturnya.
Untuk itu, Pit berharap generasi penerus Papua, khususnya anak suku Amungme dan Kamoro, dapat melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh sosok pejuang, Tom Beanal.
"Kita harus bisa lebih dari bapa Tom karena beliau sudah bikin jalan untuk kita semua. Saya secara pribadi sangat mengenal bapa Tom. Beliau selalu bertindak sebagai penasihat," kata Pit Magal.
"Di forum kalau kita duduk bersama-sama, dia suka kasih nasihat. 'Kamu tidak boleh baku marah', itu yang selalu beliau kasih tahu. 'Baku marah itu tidak baik'. Kita mulai belajar dari beliau. Semuanya beliau sudah bikin untuk kita," imbuhnya.
Pit juga mengajak seluruh keluarga tetap kuat dan terus mendoakan jiwa almarhum yang telah pergi menghadap Tuhan.
"Hari ini bapa tom pergi, kita yang ditinggalkan mari kita kuat. Mama, keluarga besar Kum, Beanal, dan semua, mari kita kuat berdoa untuk bapa," tutupnya.