Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi jemaah haji. (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah tinggal 2 hari lagi. Pemerintah telah menetapkan Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Menjelang Idul Adha, Umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah.

Nah, puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki beberapa perbedaan, dari waktu pelaksanaan, keutamaan, niat, dan sebagainya. 

1. Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah

Suasana Masjid Nabawi, Madinah yang dipenuhi oleh Jamaah di tengah musim haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Puasa Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi Umat Islam, terutama yang akan merayakan Idul Adha di Tanah Suci. Mengapa? Karena keduanya memiliki keutamaan yang luar biasa.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Minggu (18/7/2021), keutamaan puasa Tarwiyah ialah menghapuskan dosa 1 tahun ke belakang. Sementara itu, puasa Arafah menghapuskan dosa dua tahun seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas dalam hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut:

"Puasa pada hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun lalu, sedangkan puasa hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun," (HR Tirmidzi).

Lebih lanjut, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah Rahimahullah, Rasulullah bersabda:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR Muslim).

Pada dasarnya, Allah SWT menyukai perbuatan baik yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Zulhijah. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa," (HR Bukhari).

2. Waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah

Suasana Jemaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Ibadah puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijah. Jika pemerintah menetapkan 10 Zulhijah pada 20 Juli, maka 8 Zulhijah jatuh pada 18 Juli, yakni hari ini.

Sementara itu, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah, atau 1 hari sebelum Idul Adha. Dengan demikian, 9 Zulhijah jatuh pada Senin, (19/7) besok.

3. Niat puasa Tarwiyah dan Arafah

Ilustrasi Jamaah Haji (IDN Times/Umi Kalsum)

Niat puasa sunnah dianjurkan untuk dilafalkan atau dibacakan pada malam atau dini hari sebelum adzan Subuh. Berikut lafal niat puasa Tarwiyah:

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta‘ala."

Artinya, “aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Sama seperti puasa Tarwiyah, niat puasa Arafah juga dianjurkan dilafalkan pada malam atau dini hari. Berikut lafalnya:

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala." 

 Artinya, “aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Editorial Team