Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, melaporkan bahwa ada tiga karyawan KAI yang positif COVID-19. Selain itu, 19 petugas KAI berstatus orang dalam pemantauan (ODP), lima petugas berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), dan 37 lainnya orang tanpa gejala (OTG).
"Informasi sampai tanggal 28 kemarin bahwa untuk petugas KAI total yang sakit (berbagai macam penyakit) ada 233 orang," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (29/4).
Edy memastikan bahwa saat ini personel yang bertugas di KAI merupakan yang sehat dan siap untuk bekerja. Seluruh petugas yang sakit, ujarnya, tidak diizinkan untuk bekerja.
"Setiap harinya Tim Satgas COVID-19, melakukan monitoring terhadap pekerja yang sakit dan setiap hari dilaporkan kepada direksi, selaku pengarah tim," ujarnya.
Edy pun memastikan, pihaknya akan terus mengikuti protokol kesehatan. Secara rutin, kata dia, lingkungan stasiun maupun armada disemprot disinfektan. "Kita juga siapkan pencuci tangan," tuturnya.
Dia pun meminta agar petugas tidak ikut membuat kepanikan terhadap penumpang kereta api.
Terlepas dari itu, Edy memastikan bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) atau pemotongan gaji terhadap karyawan PT KAI meski sektor transportasi sedang babak belur.
"Kami tidak melakukan PHK di wilayah KAI yang jumlah pegawainya dengan subsidiarynya itu mencapai 47 ribu pegawai," ujarnya.