Jakarta, IDN Times - Insiden ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 September 2025 menelan puluhan korban jiwa. Kejadian ini berlangsung ketika para santri tengah menunaikan salat Asar.
Bangunan yang ambruk merupakan musala yang sedang ditingkat hingga empat lantai, dan ambruk saat proses pengecoran lantai empat berlangsung.
Operasi pencarian dan penyelamatan santri yang tertimbun bangunan sudah dilaksanakan selama sembilan hari, mulai 29 September hingga 7 Oktober 2025. Dalam proses pencarian, 171 korban berhasil dievakuasi, terdiri atas 104 orang selamat dan 67 lainnya meninggal dunia, termasuk delapan potongan tubuh.
Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii menjelaskan operasi SAR resmi dihentikan, namun tahapan lanjutan berupa rehabilitasi dan penanganan pascakejadian akan tetap dilanjutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Yang pasti pada saat Badan SAR Nasional selesai melaksanakan tugas di sini. Di sini masih disupervisi langsung oleh BNPB. Jadi itu yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman, terima kasih atas sinerginya selama ini. Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan teman-teman juga tidak sia-sia," kata Syafii, Selasa (7/10/2025).