Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemerkosaan. (IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Peristiwa memilukan menimpa NHR, bocah sembilan tahun yang diperkosa berkali-kali oleh lansia berinisial S alias UH. Pemerkosaan itu berlangsung pada periode 2021-2022 di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. 

Polisi akhirnya menangkap UH pada Kamis (15/6/2023). Padahal, laporan sudah dibuat oleh ibu korban, F, ke Polres Jakarta Timur sejak 7 Maret 2023 lalu. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo berdalih, pihaknya baru menangkap UH pertengahan Juni karena ingin berhati-hati dalam penanganan kasusnya. 

"Korbannya usianya masih anak-anak. Kami harus hati-hati terhadap korban yang masih di bawah umur," ungkap Dhimas di Polres Metro Jakarta Timur pada Kamis kemarin. 

Peristiwa yang menimpa NHR membuat publik gemas. Sebab, bocah berusia sembilan tahun itu dalam kondisi trauma berat. Ia bahkan sempat meminta kepada sang ibu untuk mengganti kelaminnya menjadi laki-laki. 

Berikut sejumlah fakta mengenai tindak kejahatan tersebut. 

1. Korban enggan bercerita ke sang ibu, lebih nyaman berkisah ke teman

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Ibu NHR, F, mengaku tahu tindakan biadab UH kepada putrinya bukan dari pengakuannya sendiri. NHR memang pernah mengaku kepada dirinya bahwa kemaluannya terasa sakit saat buang air kecil. Tetapi, ia tidak menjelaskan penyebab yang sebenarnya. 

"Anak saya sering duduk sambil menekan-nekan kemaluannya. Kalau pipis, bilangnya sakit. Saya tanya kenapa, dijawab kepentok sepeda," ujar F kepada media di Pinang Ranti, Jakarta Timur pada 14 Juni 2023 lalu. 

NHR kemudian memeriksa selangkangan putrinya. Ia menemukan ada memar biru di bagian selangkangan. 

"Saya obatin dan dibawa ke puskesmas," ujarnya. 

Keluhan dan rasa sakit yang dialami putrinya disebut muncul pada 2021. Itu disampaikan hanya sekali. Setelah itu, ia tidak pernah lagi menerima keluhan apapun dari NHR. 

F baru mengetahui perbuatan biadab UH pada 7 Maret 2023 lalu. Ketika itu NHR bercerita kepada temannya, DH (12). Keduanya sedang bermain, lalu tiba-tiba NHR mengaku pernah diperkosa oleh UH. 

2. Pelaku mengakui perbuatannya telah memperkosa NHR sebanyak lima kali

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Sehari-hari F diketahui tidak tinggal satu atap dengan putrinya, NHR di Pinang Ranti. NHR memilih tinggal bersama neneknya agar bisa lebih dekat menuju ke sekolah. 

Saat F dikabari bahwa putrinya pernah diperkosa berkali-kali, ia langsung menuju ke daerah Lubang Buaya sambil menangis. F mendengar cerita putrinya itu diperkosa sebanyak lima kali oleh UH. Pemerkosaan kali terakhir terjadi pada Desember 2022. 

"Lalu, ada kumpul keluarga dan RT. Malamnya pelaku dipanggil ke rumah RT. Dia mengakui semua perbuatannya terhadap anak saya," kata F. 

Bahkan, UH sempat mencoba melakukan pemerkosaan ke-6 terhadap NHR. Tetapi, hal itu digagalkan oleh teman NHR, DH. Kebetulan DH melihat keduanya sedang berada di gudang. 

3. Pelaku kerap mengancam korban agar tidak membocorkan aksi bejatnya

Ilustrasi pemerkosaan/Sukma Shakti/IDN Times

F juga mengisahkan bahwa pelaku (UH) selalu mengancam putrinya agar tidak membocorkan aksi bejatnya itu. "Anak saya selalu diancam, katanya jangan bilang-bilang ke orang," ujar F. 

Setelah pertemuan di rumah ketua RT, F sempat diberi saran untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Namun, F tetap bersikukuh, hal tersebut harus diselesaikan lewat jalur hukum. 

"Karena posisinya NHR anak saya, saya maunya cepat laporan," ujarnya.

"Pas nyuruh kekeluargaan, itu cuma saran aja sih. Enggak ada pemaksaan dan penahanan terhadap saya. Semuanya nerima keputusan saya untuk lapor ke polisi," tuturnya lagi.

F sekeluarga pun langsung melapor ke Polsek Cipayung. Namun, mereka langsung diarahkan dan diantar ke Polres Metro Jakarta Timur. Laporan F teregistrasi dengan nomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA pada 7 Maret 2023.

4. UH hanya dipanggil satu kali oleh polisi

ilustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, meski sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur, proses penegakan hukumnya berjalan lambat. F mengatakan UH hanya sekali dipanggil oleh polisi. Peristiwa itu terjadi pada April 2023 lalu. 

Ia semakin bingung karena UH tidak langsung ditahan oleh polisi. Padahal, dalam pertemuan dengan RT, ia telah mengakui perbuatannya. 

"Pelaku juga sempat masih nyantai-nyantai aja di rumah (sejak dilaporkan). Cuma sekarang ini, dengar-dengar katanya udah pindah sekeluarga. Gak ada yang tahu (pindah) ke daerah mana," kata F. 

5. NHR mengaku ingin operasi dan ganti kelamin menjadi laki-laki

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, F mengaku anak perempuannya itu mengalami perubahan sikap yang drastis sejak terungkap pernah beberapa kali diperkosa. Bahkan, ia pernah mendengar putrinya ingin operasi ganti kelamin. 

"Jadi awalnya dia ingin jadi lelaki. Ingin operasi kelaminnya dia. Namanya ingin diubah. Bengang-bengong sendiri," kata F.

Selain itu, akibat perbuatan bejat pelaku, korban bahkan juga mengalami memar pada area sensitifnya.

Editorial Team