5 Fakta Unik Masjid Istiqlal, Dibangun Nonmuslim dan Beduk Raksasa

22 Feb 2021, 11:00 WIB

Masjid Istiqlal (IDN Times/Ashari Arief)

Jakarta, IDN Times - Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid kebanggaan masyarakat Indonesia. Tidak hanya karena kemegahannya, tapi juga nilai historisnya. Satu hal yang penting lagi, Masjid Istiqlal tercatat sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara.

Hari ini, Senin (22/2/2021) merupakan Hari Istiqlal. Disebut demikian, karena pada 22 Februari Istiqlal diresmikan sebagai Masjid Nasional Republik Indonesia.

Di usianya yang ke-42 tahun, Masjid Istiqlal masih menyimpan keunikan dan kemegahannya. Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Sukarno ini berdiri megah di seberang Gereja Katedral Indonesia. Posisi yang berdekatan inilah yang menjadikan Istiqlal bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi simbol kerukunan umat beragama di Indonesia.

Berikut fakta-fakta unik Masjid Istiqlal yang harus kamu ketahui.

1.Arsitek Masjid Istiqlal adalah orang nonmuslim kelahiran Sumatera Utara

Dok.IDN Times/Istimewa

Meski menjadi rumah ibadah terbesar bagi umat muslim di Indonesia, ternyata arsitek yang merancang desain masjid yang mampu menampung 200.000 orang itu adalah seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban. Seperti dikutip dari website Istiqlal.id, Rabu (19/2), Frederich Silaban adalah pria kelahiran Sumatera Utara.

Ia berhasil memenangkan sayembara desain Masjid Istiqlal pada 1955. Ketua pelaksana sayembara desain Istiqlal adalah Presiden Pertama RI Sukarno dengan beranggotakan para arsitek dan ulama.

Karena berhasil memenangkan sayembara, Frederich pun berhak atas medali emas seberat 75 gram dan uang tunai sebesar Rp25.000.

2. Arti dibalik nama Masjid Istiqlal, kental nuansa nasionalisme

(Gereja Katedral berlokasi di seberang Masjid Istiqlal) www.facebook.com/katedraljakarta

Pemilihan nama Masjid Istiqlal pun tidak jauh-jauh dari makna nasionalisme. Seperti dikutip dari istiqlal.id, Istiqlal adalah bahasa Arab yang memiliki arti merdeka.

Pada website tersebut dikatakan, salah satu tujuan dibangunnya masjid tersebut yakni untuk menghormati para pejuang muslim yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, Masjid Istiqlal juga dibangun sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan Indonesia.

3.Pembangunan Masjid Istiqlal rampung setelah 17 tahun

IDN Times/Indiana Malia

Sukarno merupakan orang yang menancapkan tiang pancang pertama Masjid Istiqlal. Hal itu dilakukan pada 24 Agustus 1961 atau bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Namun, pembangunan Istiqlal sempat tersendat karena keadaan politik yang memburuk pada saat itu. Setelah tujuh belas tahun sejak pemancangan tiang pertama, barulah pembangunannya dinyatakan rampung. Pada 22 Februari 1978, Presiden kedua RI Soeharto pun meresmikan penggunaan Masjid Istiqlal.

4.Detail bangunan Masjid Istiqlal menyimpan makna khusus

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Detail dari bangunan Masjid Istiqlal menyimpan makna khusus. Misalnya saja kubah utama Istiqlal memiliki bentang diameter 45 meter. Angka 45 tersebut melambangkan tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu 1945.

Lalu, kubah itu ditopang dengan 12 pilar yang tersusun melingkar. Angka 12 adalah tanggal kelahiran Nabi Muhammad yaitu, 12 Rabiul Awwal. Selain itu, angka 12 juga melambangkan total bulan di dalam satu tahun.

Masjid itu pun hanya terdiri dari lima lantai yang melambangkan jumlah dari rukum Islam. Istiqlal juga hanya memiliki satu menara untuk melambangkan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

Menara itu berlapis marmer dengan diameter 5 meter dan tinggi 66,66 meter atau 6.666 cm yang melambangkan jumlah ayat dalam Alquran.

Dalam website Istiqlal.id juga disebutkan, kemuncak yang memahkotai menara Istiqlal terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter yang melambangkan 30 juz dalam Alquran.

5.Terdapat beduk raksasa yang terbuat dari pohon berumur 300 tahun

IDN Times/ Dini suciatiningrum

Masjid Istiqlal memiliki beduk raksasa yang dinobatkan sebagai beduk terbesar di Indonesia. Panjang beduk itu 3 meter, dengan berat 2,30 ton. Bagian depan beduk berdiameter 2 meter dan bagian belakang 1,71 meter.

Selain ukurannya yang besar, beduk tersebut ternyata terbuat dari kayu meranti merah yang berumur 300 tahun. Kayu tersebut diambil dari hutan di Kalimantan Timur.