5 Habitat Utama Kucing Liar, Mencakup Hutan sampai Pemukiman

- Kucing liar hidup di berbagai habitat, termasuk hutan hujan tropis dan savana
- Di area lembap seperti bakau, danau, dan sungai, kucing liar bersantai, mencari mangsa, dan bahkan berenang
- Kucing liar juga bisa hidup di pemukiman manusia untuk mencari makanan dan tempat persembunyian
Mungkin kamu lebih sering bertemu dengan kucing domestik yang kalem, santai, dan menggemaskan. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat kucing domestik memang hidup berdampingan dengan manusia. Tapi gak cuma kucing domestik, ternyata di dunia ini juga ada kucing liar, lho. Berbeda dari kucing domestik, kucing liar justru memiliki pilihan habitat yang bervariasi.
Biasanya, kucing liar lebih suka menghuni area yang masih asri, menyediakan banyak makanan, dan punya sumber air berlimpah. Selain itu, kucing liar juga tak terlalu suka hidup di perkotaan yang padat akan aktivitas manusia. Sayangnya, tak banyak orang yang paham dan mengerti tentang kucing liar. Karenanya, kita akan membahas beberapa habitat utama kucing liar agar kamu makin paham dengan mamalia predator tersebut.
1. Hutan dengan vegetasi yang rapat

Sebagai hewan liar, tentunya kucing liar sangat menyukai area hutan yang tertutup, jauh dari jangkauan manusia, dan memiliki vegetasi yang rapat. Dilansir World Land Trust, beberapa spesies kucing liar seperti Neofelis nebulosa sangat suka menghuni hutan hujan tropis. Kemudian, ada juga Prionailurus bengalensis yang bisa tinggal di berbagai tipe hutan, entah hutan hujan tropis atau hutan konifer.
Di hutan, biasanya mereka akan memanjat pohon, berkamuflase di dedaunan, atau mencari makan di pepohonan. Dalam hal ini, hutan dan pepohonan menyediakan berbagai hal krusial bagi kehidupan kucing liar. Jadi, jika hutan gundul dan pohon terus-terusan ditebang maka kucing liar akan kehilangan habitat potensial. Karenanya, kita harus menjaga kelestarian hutan.
2. Area lembap yang dipenuhi sumber air

Berbeda dari kucing domestik atau kucing rumah, banyak spesies kucing liar yang tak takut dekat air. Tak cuma itu, bahkan kucing liar juga sangat suka hidup di area lembap, lho. Dilansir Thai National Parks, area bakau, danau, dan sungai menjadi tempat kesukaan beberapa spesies kucing liar seperti Prionailurus viverrinus. Di area lembap, mamalia ini kerap bersantai, bersembunyi, mencari mangsa, sampai berenang. Kemampuan berenang kucing liar juga tak bisa diremehkan karena mereka bisa menyeberangi danau yang dalam hingga sungai yang luas.
3. Area pemukiman yang kaya akan sumber makanan

Walau termasuk hewan liar, ternyata kucing liar juga tak takut untuk hidup di area pemukiman. Pasalnya, area pemukiman menyediakan beberapa hal yang penting bagi mereka seperti tempat persembunyian sampai makanan. Pertama, kucing liar bisa bersembunyi di gudang, kandang hewan, atau di tumpukan sampah. Kemudian, kucing liar juga bisa memburu kadal, burung, dan tikus yang kerap berkeliaran di area pemukiman.
Area pemukiman yang kerap dihuni oleh kucing liar mencakup persawahan, taman, kebun, dan perumahan yang dekat dengan hutan. Nah, kamu tak boleh takut jika ada kucing liar yang masuk ke pemukiman. Jika hal tersebut terjadi, kamu bisa mengusir hewan tersebut dengan perlahan. Kamu tak boleh melukai, mengusirnya dengan kasar, atau menghilangkan nyawa hewan tersebut. Nyatanya, kucing liar tak akan menyerang jika tidak diganggu dan merasa terancam.
4. Savana yang ditumbuhi rerumputan tinggi

Di beberapa daerah seperti Afrika dan Asia Selatan, kucing liar bisa hidup di area kering seperti savana. Dilansir Animalia, salah satu spesies kucing liar yang kerap terlihat di savana adalah Felis lybica dan Felis nigripes. Di savana, biasanya kucing liar lebih memilih untuk hidup di area yang ditumbuhi rerumputan dan semak-semak tinggi.
Di siang hari, hewan ini lebih sering beristirahat dan bersembunyi di semak-semak dan di dalam lubang. Nah, saat matahari terbenam barulah ia akan keluar, berkelana, dan mulai mencari makan. Kebiasaan nokturnal tersebut ada hubungannya dengan aktivitas predator dan mangsa. Spesifiknya, malam hari cenderung lebih tenang, lebih aman dari predator, dan lebih mudah untuk mencari mangsa, khususnya hewan kecil seperti serangga, burung, dan tikus.
5. Dataran tinggi yang jauh dari aktivitas manusia

Laman iNaturalist menjelaskan kalau dataran tinggi dan pegunungan yang memiliki cuaca ekstrem juga menjadi salah satu habitat kucing liar. Untuk hidup di dataran tinggi dan pegunungan, tentunya kucing liar memiliki beberapa adaptasi. Pertama, mereka punya bulu tebal yang melindungi dari hawa dingin. Tak cuma itu, otot mereka juga kuat, kakinya panjang, dan gerakannya lincah yang memudahkan mereka untuk bergerak di bebatuan dan tebing.
Kelihatannya, pegunungan dan dataran tinggi memang tak cocok sebagai habitat kucing liar. Tapi, dataran tinggi dan pegunungan cenderung lebih aman karena jauh dari aktivitas manusia. Karena hal tersebut, kucing liar tak perlu takut akan ditangkap, diburu, atau diusik oleh manusia. Selain itu, dataran tinggi dan pegunungan juga masih asri sehingga mampu menyokong kehidupan kucing liar.
Sebagai hewan liar, tidak mengherankan kalau kucing liar bisa hidup di berbagai tipe habitat. Mau itu habitat yang kering, dingin, sampai basah semuanya bisa dihuni oleh mereka. Sebagai manusia, kita hanya perlu hidup berdampingan dengan kucing liar dan jangan mengganggu kehidupan mereka. Nyatanya, entah manusia atau kucing liar keduanya memiliki hak hidup yang sama.