Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
DIKAWAL. Pimpinan JAD Aman Abdurrahman dikawal polisi saat hendak memasuki PN Jakarta Selatan, 15 Februari 2018. Foto oleh Bay Ismoyo/AFP

JAKARTA, Indonesia—Serangkaian aksi bom bunuh diri mengguncang Surabaya, Jawa Timur. Selain serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Senin 13 Mei 2018, kelompok teroris juga menggelar aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. 

Dari penyelidikan polisi, diketahui pelaku bom bunuh diri di ketiga gereja berasal dari satu keluarga yang sama, yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak. Sang ayah, Dita Oeprianto diketahui merupakan pimpinan Jamaah Ansarut Daulah di Surabaya. JAD berafiliasi dengan organisasi teroris global Islamic State (IS). 

Berikut fakta-fakta yang dirangkum Rappler terkait JAD. 

Apa itu JAD?

Dibentuk pada 2015, nama JAD mulai dikenal kalangan masyarakat luas setelah menggelar aksi teroris di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Ketika itu, JAD mengkombinasikan serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata. Empat anggota JAD dan empat warga sipil tewas dalam peristiwa tersebut. 

JAD dibentuk oleh sekitar 24 milisi asal Indonesia yang bersumpah setia kepada pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi. Aman Abdurrahman yang kini mendekam di tahanan Mako Brimob merupakan pemimpin spiritual JAD dan disebut sebagai pemimpin de facto semua simpatisan IS di Indonesia. Tahun lalu, Departemen Pertahanan AS mengklasifikasikan JAD sebagai organisasi teroris. 

Aksi teroris apa saja yang pernah dilancarkan JAD?

Editorial Team

Tonton lebih seru di