Fakta Seputar Teror Bom Mapolrestabes Surabaya

JAKARTA, Indonesia—Aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur, Senin 14 Mei 2018. Kali ini, kelompok teroris menyerang Markas Polisi Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya di Jalan Sikatan. Aksi teror tersebut terjadi setelah sehari sebelumnya aksi bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya.
Kapan ledakan terjadi?
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera menyatakan ledakan terjadi pukul 08.50 WIB. Lokasi ledakan bom tepat di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya.
Siapa pelakunya?
Di rekaman video CCTV yang didapat Rappler, pelaku merupakan seorang pria yang berboncengan dengan seorang wanita dan seorang anak kecil mengendarai sepeda motor.
Dari hasil identifikasi, pelaku diketahui bernama Tri Murtiono (TM) dan Tri Ernawati. Laporan dari sumber kepolisian juga menyebutkan bahwa mereka membawa tiga anak mereka dalam aksi tersebut.
Bagaimana kronologi kejadian?
Dari rekaman video itu, diketahui kedua pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor berhenti di depan gerbang dan ditahan oleh sejumlah personel kepolisian. Terlihat polisi sempat menanyai para pelaku sebelum bom meledak. Diduga pelaku menggunakan bom rompi.
Rekaman video itu juga menunjukkan seorang anak perempuan terlempar akibat ledakan tersebut. Dari hasil penyelidikan usai ledakan, diketahui bocah tersebut merupakan anak perempuan dari para pelaku.
Berapa jumlah korban?
Empat orang tewas dalam peristiwa tersebut. Hingga kini diketahui bahwa dua pelaku ikut tewas dalam kejadian, yakni TM dan istrinya. Namun, laporan polisi juga menyebutkan dua putra para pelaku tewas dalam kejadian tersebut. Selain itu, setidaknya ada 10 orang terluka dalam kejadian tersebut, empat di antaranya personel polisi dan enam warga sipil.
Bagaimana kondisi di sana?
Kini area di Mapolrestabes Surabaya sudah dijaga ketat dan polisi tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi telah meledakkan satu bom yang lainnya. Masyarakat sekitar diminta untuk menjauhi area ledakan karena dikhawatirkan ada bom lainnya yang tersisa di sekitar area ledakan.
—Rappler.com