KN SAR Antasena 234 sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). Kapal SAR yang dilengkapi dengan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot pintar bawah laut itu akan diterjunkan untuk mencari KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali pada Rabu (21/4/2021). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Yudo menilai situasi di dalam KRI Nanggala-402 sudah retak. KRI Nanggala-402 diperkirakan berada di kedalaman laut yang melebihi kemampuan menyelamnya.
"Sehingga, terjadi keretakan dan tekanan yang dalam. Saking dalamnya barang-barang itu bisa keluar (ke permukaan air), padahal posisinya ada di dalam (kapal selam). Ini termasuk benda pelurus torpedo (juga ada di dalam kapal selam tapi ditemukan di luar)," ujar Yudo.
Yudo menjelaskan benda-benda yang melekat dengan KRI Nanggala 402 sebenarnya sudah ditemukan sehari setelah kapal yang beroperasi sejak 1981 lalu itu dinyatakan hilang kontak. Namun, TNI Angkatan Laut tidak ingin terburu-buru menyimpulkan KRI Nanggala 402 sudah tenggelam.
"Benda-benda itu kami temukan 2 mile dari posisi menyelam kapal selam. Jadi, jam 04:30 WITA menyelam, ketemu jam 07:00 - 08:00 keesokan harinya," kata dia lagi.