ilustrasi Masjidil Haram. (IDN Times/Uni Lubis)
Baligh merupakan syarat wajib, bukan syarat sahnya haji. Maksudnya, anak kecil yang belum baliq tidak dituntut mengerjakan haji meski dia memiliki harta yang cukup untuk membiayai perjalanan hajinya. Namun seorang anak yang belum baliq sudah berangkat ke Tanah Suci, kemudian menjalankan ritual haji maka hukumnya sah dalam pandangan syariah.
Namun dalam pandangan ijma ulama, ibadah haji yang dikerjakannya dianggap haji sunah, bukan wajib. Jadi ketika nanti dia sudah baliq, dia masih memiliki kewajiban melaksanakan lagi haji yang hukumnya wajib.
Terkait hajinya anak kecil ini, Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh HR Muslim dari Ibnu Abbas, pernah menjumpai seorang wanita bersama rombongan. Lalu wanita itu memperlihatkan anaknya dan bertanya kepada Rasulullah tentang hukum kewajiban haji bagi anaknya.
Bahwa Nabi saw bertemu dengan satu rombongan di Rauha. Beliau, "Kalian siapa?" Mereka menjawab, "Kami muslim." Mereka balik bertanya, "Siapa Anda?" Beliau menjawab, "Aku Rasulullah." Lalu seorang wanita mengangkat seorang anak ke hadapan beliau dan bertanya, "Apakah hajinya (anak ini) sah?" Jawab Rasulullah, "Ya, dan engkau mendapat pahala."