Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi medik di ruang isolasi di RS Wuhan, Foto diambil tanggal 16 Februari 2020. (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Indonesia sampai detik ini belum melaporkan adanya kasus virus corona atau Covid-19, meski berbagai negara sudah terjangkit. Kendati, tidak sedikit informasi keberadaan virus corona di Indonesia beredar melalui media sosial.

Baru-baru ini, sebuah pesan berantai tentang kota di Indonesia dengan zona kuning karena adanya virus corona. Pesan yang beredar melalui WhatsApp itu disebut bersumber dari Kementerian Kesehatan.

"Info kemkes enam kota zona kuning corona: Medan, Batam, Jkt (Jakarta), Sby (Surabay), Bali, dan Manado. Sediakan masker di rumah dan hand sanitizer. Usahakan jangan dulu ke tempat umum dan travelling," demikian isi pesan tersebut.

1. Kementerian Kesehatan membantah pernah mengeluarkan pernyataan enam kota zona kuning virus corona

Seorang wanita Iran memakai masker pelindung untuk mencegah tertular virus corona, saat berjalan di jalan di Tehran, Iran, pada 25 Februari 2020. (ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)

Terkait kabar ini, Kementerian Kesehatan membantah pernah mengeluarkan pernyataan tentang enam kota zona kuning virus corona di Indonesia, sebagaimana informasi yang beredar di media sosial baru-baru ini.

"Sejauh ini, Kemenkes terus melakukan upaya cegah tangkal Covid-19 di 135 pintu masuk negara, baik dari darat, laut, maupun udara, termasuk SDM (sumber daya manusia) dan peralatannya," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Widyawati melalui pesan tertulis, Minggu (1/3).

2. Jangan mudah percaya hoaks

Ilustrasi. Pegawai dari perusahaan layanan desinfektan menunggu untuk mensanitasi pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, pada 5 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Heo Ran)

Widya mengatakan sekarang ini memang banyak beredar hoaks atau berita bohong, sehingga masyarakat diimbau agar mengecek dahulu kebenaran berita tersebut dan tidak langsung percaya begitu saja.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan hoaks yang tidak jelas isi dan sumbernya," kata dia.

3. Masyarakat disarankan menjaga kesehatan dan kebersihan, untuk mencegah terinfeksi virus corona

Gejala orang yang terkena virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Widya menyebutkan jika memiliki gejala penyakit yang berkaitan dengan Covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas, masyarakat diimbau agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Jaga selalu kebersihan diri antara lain dengan mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menerapkan etiket batuk atau bersin," ujar dia.

4. Sebanyak 2.976 jiwa meninggal dunia akibat virus corona

Seorang pekerja menggunakan jas hujan plastik dengan masker wajah dan kacamata pelindung saat menyortir uang kertas yuan di sebuah bank, di tengah merebaknya wabah virus corona di negara tersebut, di Taiyuan, provinsi Shanxi, Tiongkok, pada 24 Februari 2020. (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Wabah virus corona terus memakan korban jiwa di berbagai belahan dunia. Data terbaru yang dirilis gisanddata.maps.arcgis.com Minggu (1/3), korban meninggal dunia sudah mencapai 2.976 jiwa.

Jumlah korban jiwa hampir 80 persen berasal dari Provinsi Hubei, Tiongkok, yakni 2.761 orang.

Selain Tiongkok, tercatat korban meninggal terbanyak di Iran yakni 43 orang, diikuti Italia 29 orang, dan Korea Selatan 16 orang.

Walau jumlah korban meninggal cukup tinggi, namun angka kesembuhan juga meningkat. Per Minggu (1/3), tercatat 42.066 jiwa sembuh seperti sedia kala usai menjalani pengobatan karena virus corona.

Sedangkan, korban yang terinfeksi virus corona 86.584 orang. Angka terinfeksi tersebut mayoritas berada di Hubei, Tiongkok.

Editorial Team