Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati menerima tujuh kantong jenazah yang berisi bagian tubuh jasad korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan selain tujuh kantung jenazah, tim DVI juga telah menerima 21 sampel DNA keluarga korban.

"Mulai besok tim akan melakukan tugas, melakukan identifikasi terhadap kantung-kantung jenazah atau hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (10/1/2021).

1. Keluarga korban diimbau datang ke posko

Default Image IDN

Dia meminta agar keluarga korban datang ke posko yang disediakan untuk memberikan data dan dokumen baik ijazah, KTP, Kartu Keluarga untuk memudahkan proses identifikasi.

"Keterangan-keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah yang menjadi korban peristiwa tersebut," imbuhnya.

2. Tim DVI melibatkan 306 personel

Default Image IDN

Rusdi mengatakan tim DVI terdiri dari 306 personel yang terdiri dari berbagai instansi mulai Polri, Kemenkes, Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.

"Semua bekerja bersama untuk mulai mengidentifikasi jenazah korban," ucapnya.

Dia menambahkan proses pencarian jenazah masih terus berlangsung di bawah koordinasi Basarnas.

3. Kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182

Default Image IDN

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat.

Berikut kronologi menurut Kemenhub, bersama dengan stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI, Polri, dan stakeholder terkait lainnya.

• Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.

• Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.

• Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.

• Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.

 

Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.

Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta juga membuka saluran khusus insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dan layanan psikologi bagi keluarga korban, dengan nomor hotline 0812 3503 9292.

Editorial Team