Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bantuan dari Malaysia dan China yang diterima Pemprov Aceh bukan termasuk bantuan dari negara asing. Bantuan tersebut, kata Sjafrie, bersifat personal dan ditujukan kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.
"Sebenarnya yang dimaksud itu adalah (bantuan) personal. Termasuk bantuan personal dari China kepada Mualem yang ingin mencari jasad-jasad dari para korban bencana," ujar Sjafrie ketika dikutip dari keterangan video, Rabu (10/12/2025).
Kelima personel dari China itu tiba di Aceh pada Sabtu, 6 Desember 2025 dan bertugas mengevakuasi jenazah korban bencana. Mualem pada Minggu, 7 Desember 2025 mengatakan lima personel asal Negeri Tirai Bambu itu akan dikerahkan di titik-titik paling terdampak dari banjir dan longsor di Aceh yang mayoritas berlokasi di pesisir timur.
Di sisi lain, mantan Pangdam Jaya itu bersikeras pemerintah masih mampu mengatasi sendiri banjir di tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Sehingga, bantuan dari negara lain belum dibutuhkan.
Apalagi berdasarkan hasil evaluasi Presiden Prabowo, pemerintah mengklaim masih memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi banjir di Sumatra.
"Beliau (Presiden Prabowo) sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang dapat diatasi oleh bangsa kita sendiri," tutur dia.
