Karyawan pabrik rokok di Tulungagung menjalankan aktivitasnya, Bramanta Pamungkas
Untuk menghadapi situasi ini, mereka memutuskan untuk tetap melakukan aktivitas produksi meskipun jumlah karyawan yang masuk tidak banyak. Selain dengan menerapkan protokol kesehatan, mereka juga melakukan lobi terhadap pemilik warung dan toko agar mau membayar cash. Meskipun dalam kondisi sulit, namun Purwanto menegaskan gaji para karyawan masih aman. "Untuk gaji karyawan aman karena sudah kita siapkan setiap bulannya," pungkasnya.
Pabrik rokok atau disebut klaster pekerja pabrik rokok Tulungagung ini menyumbang jumlah pasien positif COVID-19 terbesar di wilayah Tulungagung, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Sesuai data di Tulungagung terkonfirmasi ada 15 buruh linting positif COVID-19, di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri jumlah buruh linting berikut rantai penularan yang bersifat trasmisi lokal dari klaster pabrik/buruh linting pabrik rokok Tulungagung masing-masing mencatat jumlah sebanyak 29 orang dan 36 orang. Total akumulasi karyawan pabrik rokok yang positif mencapai 80 orang.