Ada Krisis Global, Demokrat Ajari Emak-Emak Atur Keuangan

Dalam kesempatan itu, Ibas mengingatkan kepada kader, Srikandi, hingga emak-emak yang ada di Partai Demokrat untuk mau mendengarkan keluhan masyarakat.

"Perlu kita ingatkan diri sendiri, Anggota FPD DPR RI, Srikandi, dan perempuan Demokrat di manapun berada untuk menjaga marwah, kesatuan dan persatuan dalam perilaku yang positif serta solutif namun tetap berani, kritis, dan tajam dalam menyampaikan aspirasi rakyat,” ucap dia.

Menurutnya, tidak ada suara kecil dan besar, semua dari sisi manapun harus didengarkan.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu kemudian menyinggung pemerintah yang kerap menyatakan ketidakpastian ekonomi saat ini. Menurutnya, hal itu seharusnya bisa diantisipasi apabila pemerintah membangun SDM yang unggul dan kreatif.

"Mengelola keuangan negara yang penuh lika-liku itu tugas pemerintah, yang mana biasanya diwakilkan oleh Kementerian Keuangan. Kalau menyangkut budget negara, tentu dibahas serta ada persetujuan dari DPR RI. Nah, kalau mengelola keuangan keluarga kira-kira tugas siapa? Apakah bapaknya? Ibunya? Istri atau suami? Atau istri-istrinya? Hahahaha jangan, ya, nanti tambah mumet bojo loro (nanti tambah pusing punya istri dua)," kata Ibas.

Ibas kemudian mengatakan, ada tiga poin utama yang harus ada dalam pengelolaan keuangan. Pertama, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.

Kedua, memahami dan menghitung seluruh pendapatan dan pengeluaran, serta memahami. Ketiga, menyiapkan dana darurat serta jaga utang.

“Jangan seperti doraemon, ya, aku ingin begini, aku ingin begitu, banyak sekali. Ojo (jangan) besar pasak daripada tiang,” imbuhnya.