Duh, Sampah Plastik di Indonesia Terus Meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Tidak bisa dipungkiri jika perilaku hidup manusia juga turut menjadi faktor produksi sampah yang dihasilkan sehari-hari. Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar mengatakan dalam satu dekade belakangan ini jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Dengan kondisi tersebut, tentunya kekhawatiran pun tak dapat dihindari akan keberlangsungan lingkungan di masa depan. Sehingga hal ini menjadi perlu menjadi perhatian yang besar bagi semua masyarakat.
1. Peningkatan jumlah sampah plastik capai 16 persen
Novrizal mengatakan perubahan hidup yang terjadi, terhitung sejak 2005 hingga 2016 telah membuat jumlah plastik yang ada di Indonesia mengalami peningkatan. Dari awalnya hanya 11 persen, kini naik menjadi 16 persen.
“Jadi memang ini ada kondisi yang membuat kita menjadi khawatir karena komposisi sampah plastik semakin meningkat. Hal itu disebabkan oleh perubahan konsumsi dan hidup kita. Bahkan di kota-kota besar komposisinya bisa mencapai 17 persen dibandingkan dengan kota lain. Hal ini pun perlu menjadi perhatian kita bersama," jelasnya.
2. Penyelesaian sampah harus dari hulu sampai hilir
Editor’s picks
Kerap kali pengelolaan sampah hanya berfokus pada hilirnya saja yakni dengan melakukan recycle pada sampah plastik. Namun yang harus diperhatikan saat ini adalah penyelesaian perlu dilakukan dari hulu ke hilir. Hal inilah yang selalu disampaikan oleh Novrizal dalam berbagai forum dan media.
Sebelum sampah itu sendiri dilahirkan, perlu adanya kebijakan hulu ke hilir. Semua sisi harus menjadi prioritas dalam pengelolaan sampah plastik. “Tidak bisa dipikir dari hilir saja. Kalau bicara dari hulu, berarti bicara stakeholder yaitu teman-teman produsen itu sendiri yang dari kemasannya bisa menghasilkan sampah,” ujarnya.
3. Penggunaan teknologi dalam proses daur ulang
Faktor teknologi yang digunakan juga turut memengaruhi bagaimana sampah plastik bisa didaur ulang dengan baik. Novrizal juga tidak memungkiri kekuatan produsen dalam pengelolaan sampah plastik harus melibatkan teknologi tinggi. Dengan begitu, mendorong industri dengan high-tech dalam proses daur ulang.
“Butuh satu sistem yang utuh dalam proses daur ulang dengan melibatkan teknologi tinggi. Sehingga industri nantinya bisa menjamin proses daur ulang tersebut, termasuk perilaku masyarakatnya, bank sampah dan pemilihan pada sampah yang akan dikelola,” ucapnya.