Gus Yahya ke Israel, Ini Tanggapan MUI

Kepergian Gus Yahya ke Israel bukan urusan MUI

Jakarta, IDN Times – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya bertolak ke Israel guna menjadi pembicara dalam sebuah acara. Keputusan tersebut ternyata menuai banyak kecaman.

Gus Yahya sendiri merupakan tokoh agama dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tidak heran jika keputusannya menginjakkan kaki di Israel banyak mendatangkan tentangan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri memiliki pandangan tersendiri terhadap keputusan Gus Yahya pergi ke Israel.

1. MUI konsisten membela Palestina

Gus Yahya ke Israel, Ini Tanggapan MUI  IDN Times/Afriani Susanti

Ketua Umum MUI Ma’aruf Amin mengatakan bahwa MUI tetap konsisten untuk membela Palestina. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi press di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (12/6/2018).

“Pertama MUI konsisten untuk membela Palestina. Kami mendukung sikap pemerintah kita yang dengan tegas membela Palestina tersebut. Dan mendukung bahwa Yerussalem itu adalah ibu kota Palestine,” ungkapnya.

2. Masalah Gus Yahya tidak ada kaitannya dengan MUI

Gus Yahya ke Israel, Ini Tanggapan MUI  IDN Times/Linda Juliawanti

Keputusan Gus Yahya untuk berangkat ke Israel bukan menjadi urusan bagi MUI, melainkan pada PBNU itu sendiri. Karena Gus Yahya merupakan orang yang berada di bawah payung lembaga tersebut.

“Jangan kepada MUI, dia saja berangkat tidak mewakili PBNU. Karena itu kami tidak memberikan dukungan dengan apa yang telah dilakukan oleh Yahya. Kami sendiri juga tidak ada hak untuk menindak yang bersangkutan. PBNU lah yang perlu bertindak,” ujarnya. 

3. Yang menjadi concern bukan pada Israel, melainkan Yerussalem yang diakui oleh Israel

Gus Yahya ke Israel, Ini Tanggapan MUI  IDN Times/Vanny El Rahman

Ma’aruf juga menyinggung masalah perizinan yang diberikan Israel terhadap WNI yang ingin berkunjung ke Yerussalem. Di mana kota tersebut yang menjadi tujuan WNI untuk berziarah justru diakui oleh Israel.

“Sebenarnya dengan Israel sudah jelas kita tidak mengeluarkan visa untuk mereka dan begitu pun dengan mereka. Tapi yang jadi persoalan itu kan, WNI yang berziarah tujuannya ke Yerussalem dan kota itu diakui oleh Israel. Itulah yang menjadi kekeliruan,” ujarnya.

Baca Juga: Setengah Juta Pemudik Tinggalkan Pulau Jawa

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya