Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tatan Syuflana/ANTARA FOTO

Terdakwa dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap memanfaatkan pengadilan untuk menyerang lawan politiknya dalam Pilkada DKI Jakarta. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan bahwa nota keberatan atau eksepsi yang dibacakan Ahok tak hanya berisi pembelaan, tapi juga tuduhan kepada saingannya.

Seperti diketahui, saat membacakan eksepsi dalam sidang perdananya Selasa (14/12) kemarin, Ahok menyebut ada politikus pengecut yang memanfaatkan ayat suci Al-Quran untuk meraih kekuasaan. Politikus tersebut mengajarkan agar rakyat hanya memilih pemimpin yang seiman.

Tuduhan Ahok dinilai tak jelas.

Dikutip dari Republika.co.id. Amir menilai bahwa tuduhan yang disampaikan Ahok tidak jelas atau absurd. Bahkan, Amir mengatakan bahwa ucapan Ahok yang menyinggung adanya sosok politikus busuk yang tak bisa bersaing dengannya juga sebuah kampanye.

Dua calon lain diminta berhati-hati.

Menurut Amir, dua pasang calon lain yaitu Agus Harimurti-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno harus berhati-hati dalam mengomentari eksepsi Ahok tersebut. Sebab, nota keberatan yang disampaikan oleh Ahok dinilai sangat sensitif. Dalam Pilakda DKI, Demokrat sendiri mengusung pasangan Agus-Sylvi.

Agus menilai Ahok terlalu mengaitkan kasus hukumnya dengan politik.

Menanggapi eksepsi yang diajukan Ahok, Agus Harimurti pun angkat bicara. Menurut dia, Ahok terlalu mengaitkan kasusnya dengan politik. Dikutip dari Kompas.com, Agus mengatakan bahwa seharusnya masalah ini bisa dilihat secara jernih tanpa mencampurkan urusan Pilkada.

Agus memilih tetap fokus.

Meskipun ada tudingan tentang politikus busuk yang dilontarkan Ahok, Agus mengaku tak terpengaruh. Dia memilih tak banyak berkomentar dan lebih fokus terhadap kegiatan kampanye yang sedang berlangsung. Sebaliknya, dia berharap kasus Ahok bisa berjalan lancar.

Ahok dianggap membuat gaduh.

Komentar juga disampaikan oleh Partai Amanat Nasional yang juga mengusung pasangan Agus-Sylvi. Diberitakan oleh Jawapos.com, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyayangkan eksepsi yang disampaikan Ahok. Menurutnya, nota itu justru akan membuat gaduh politik menjelang Pilkada DKI.

Editorial Team