AHY Bakal Bahas Koalisi dan Pilihan Capres di Rapimnas Demokrat Besok

Herzaky mengatakan sangat mungkin ada pembahasan terkait dengan koalisi bersama PKS dan NasDem dalam Rapimnas besok. Sebabnya menurut dia, Partai Demokrat masih belum memiliki tiket untuk mencalonkan presiden lantaran belum memenuhi syarat ambang batas presiden sebesar 20 persen.

“Demokrat baru memiliki 9,36 persen kursi parlemen, membuat Demokrat harus berkoalisi dengan parpol parlemen lainnya,” ujar Herzaky.

“Apakah dalam rapimnas ini akan ada keinginan untuk berkoalisi dengan parpol mana saja, termasuk dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut, sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh oleh Partai Demokrat,” sambung dia.

Herzaky mengatakan dalam Rapimnas tersebut, AHY bakal mendengarkan masukan dan aspirasi dari kader Partai Demokrat di 514 kabupaten/kota secara langsung. Masukan itu termasuk usul koalisi dan sosok yang bakal diusung dalam Pilpres 2024.

“Masukan-masukan ini tentunya sangat berharga dan diperlukan oleh Partai Demokrat dalam menentukan langkah ke depannya menuju Pilpres dan Pileg 2024,” kata Herzaky.

Masukan itu juga bakal dikerucutkan terkait pencalonan presiden dan wakil presiden untuk 2024. Kendati begitu, Herzaky tak merinci siapa saja nama tokoh yang kemungkinan bakal muncul dalam Rapimnas tersebut.

“Tergantung dari masukan-masukan dan rekomendasi dari para pimpinan Partai Demokrat peserta Rapimnas,” ujar dia.

Menurut Herzaky, AHY hingga saat ini masih mempertimbangkan untuk menjalin koalisi serta menentukan capres serta cawapres yang bakal diusung. Pasalnya, menurut Demokrat, diperlukan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia.

“Ketum AHY mengingatkan para kader perjuangan Demokrat akan perubahan dan perbaikan nasib bangsa dan negara ini, nasib rakyat Indonesia, hanya akan terwujud jika Demokrat masuk dalam pemerintahan, apalagi bisa memimpin negeri ini di tahun 2024 dan ke depannya,” ucap dia.

“Karena itulah, Demokrat dalam menjalin koalisi dan menentukan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempertimbangkannya secara mendalam dan komprehensif,” sambung Herzaky.