Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden RI Prabowo Subianto ketika menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada 7 April 2025. (www.x.com/@bang_dasco)
Presiden RI Prabowo Subianto ketika menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada 7 April 2025. (www.x.com/@bang_dasco)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai pertemuan antaran Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sebagai hal yang positif.

"Ya saya pikir bagus, bagus sekali," kata AHY saat ditemui media di Kantor Kemenhub, Jakarta, Sabtu (13/4/2025).

1. Pemimpin negara harus menjalin hubungan baik

Menko Infrakstruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kementerian PU)

AHY berharap para pemimpin bangsa bisa terus menjalin hubungan baik. Termasuk, untuk mencari solusi terhadap berbagai isu strategis.

Ia menilai, momen semacam ini bisa membawa masyarakat menjadi lebih teduh dan sejuk.

"Kita berharap kalau para pemimpin bangsa kita juga terus menjalin hubungan yang baik dalam berbagai kesempatan tentunya kadang-kadang membahas isu-isu penting strategis tentang negara kita, untuk rakyat kita, atau sekedar silaturahmi antara pemimpin saya rasa bagus sekali," ujar AHY.

"Masyarakat kita juga akan merasa lebih teduh, lebih sejuk dan tentunya ini bagus untuk politik, untuk juga kita menghadirkan energi besar bersama karena pada akhirnya pembangunan ini ya harus bersama-sama dan seluruh elemen bangsa, siapapun," sambung dia.

2. Pertemuan Prabowo-Megawati dinilai bahas Kongres PDIP hingga koalisi

Presiden RI Prabowo Subianto ketika menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada 7 April 2025. (www.x.com/@bang_dasco)

Sebelumnya, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ali Rifan menilai, pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri turut membahas masalah politik.

"Lantaran pertemuan tertutup dan empat mata tersebut dilakukan oleh dua tokoh politik (sama-sama ketum partai), tentu memunculkan sejumlah analisis politik spekulatif. Sangat mungkin bahwa pertemuan empat mata itu juga membahas masalah-masalah yang sensitif," kata Ali kepada IDN Times, Kamis (10/4/2025).

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia ini menilai, Megawati dan Prabowo turut membahas Kongres PDIP 2025 hingga koalisi terkait dengan posisi PDIP dalam pemerintahan. 

"Bisa saja PDIP melakukan lobi kepada Prabowo Subianto untuk memastikan kongres PDIP tidak ada yang ganggu. Termasuk juga, jelang enam bulan pemerintahan Prabowo, mungkin ada deal politik antara keduanya. Misalnya memastikan posisi PDIP apakah akan gabung ke koalisi atau tidak. Apalagi reshuffle kabinet barangkali akan dilakukan dalam enam bulan pemerintahan Prabowo saat ini. Jika PDIP gabung, tawaran posisi menteri mungkin akan diberikan," ungkap Ali.

Ia berujar, kendati PDIP sekarang berada di luar pemerintahan, namun sikap PDIP di parlemen cenderung kooperatif. PDIP cenderung setuju dengan usulan-usulan kebijakan dan RUU yang diinisiasi pemerintah dan partai koalisi. 

Menurut Ali, di tengah tantangan domestik dan global yang makin kompleks, Prabowo memang cenderung mencari keseimbangan politik dengan merangkul semua kekuatan, termasuk berupaya menarik PDIP masuk barisan koalisi pemerintah. Gaya politik "merangkul semuanya" ini sudah tampak sejak awal pemerintahan Prabowo. 

"Tentu jika PDIP nantinya jadi bergabung ke pemerintahan, maka ini akan menjadi sejarah baru dalam demokrasi Indonesia pasca-Reformasi, yakni tidak ada oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran," tutur dia.

3. Prabowo sambangi rumah Megawati pada Senin (7/4/2025) malam

Presiden Prabowo tiba di Brasil untuk hadiri KTT G20 (dok. Sekretariat Presiden)

Sebagaimana diketahui, Prabowo melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) malam.

Pertemuan keduanya digelar di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut berlangsung selama 1 jam 30 menit (1,5 jam).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (8/4/2025) malam. 

Dasco termasuk pihak yang diajak mendampingi Prabowo untuk ikut menemui Mega di kediamannya. 

"Memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Ibu Mega di Teuku Umar. Pertemuan itu dalam rangka silaturahmi hari Idul Fitri," ujar Dasco. 

Ia menegaskan, meski jarang terlihat berjumpa di ruang publik tetapi hubungan Prabowo dan Mega selama ini baik-baik saja dan tetap bersahabat. 

"Pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat. Tak terasa waktu berjalan lumayan lama dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini," tutur dia. 

Editorial Team