Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AHY Sebut Tarif Trump Bisa Bawa Dunia ke 2 Arah Ekstrem

Menko Infrakstruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kementerian PU)
Menko Infrakstruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kementerian PU)
Intinya sih...
  • Presiden Trump diterapkan tarif resiprokal ke ratusan negara, mengakibatkan dunia menuju dua arah ekstrem.
  • Risiko fragmentasi politik dan keamanan akan dihadapi oleh Indonesia dan negara lain yang jadi target tarif Trump.
  • Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah dual track diplomacy dalam menghadapi kebijakan tarif Trump, dengan mengirim tim negosiasi dan membangun komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan dunia.

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI), Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ke ratusan negara bakal membawa dunia menuju ke dua arah yang ekstrem.

Hal itu disampaikan pria yang karib disapa AHY tersebut saat memberikan sambutan dan Diskusi Strategis Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global oleh TYI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

"Pertama, terjadinya perlawanan kolektif, di mana negara-negara akan menjauhi dominasi AS dan membangun blok ekonomi baru. Yang kedua, jika kebijakan ini terbukti efektif, maka dunia justru akan semakin tunduk pada satu kekuatan yang semakin hegemonik, yaitu AS," ujar AHY.

1. Risiko-risiko yang bakal dihadapi dunia akibat tarif Trump

Infografis Daftar Tarif resiprokal Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump (IDN Times/Aditya Pratama)
Infografis Daftar Tarif resiprokal Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski begitu, AHY memastikan, apapun hasil dari tarif Trump tersebut Indonesia dan ratusan negara lainnya yang jadi target tarif Trump bakal menghadapi risiko fragmentasi.

Risiko fragmentasi tersebut bukan hanya secara politik melainkan juga keamanan.

"Aliansi baru akan terbentuk, polarisasi akan semakin tajam, konflik lama berpotensi membesar dengan negara-negara besar saling berebut pengaruh. Asia Pasifik, termasuk kita, akan menjadi panggung utama dinamika ini," ujar AHY.

2. AHY apresiasi langkah yang ditempuh Prabowo

Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) setibanya di Bandara Internasional Esenboga, Ankara, Turki, Rabu (9/4/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Turki sebagai balasan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) setibanya di Bandara Internasional Esenboga, Ankara, Turki, Rabu (9/4/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Turki sebagai balasan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Oleh sebab itu, AHY yang juga merupakan Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan mengapresiasi langkah dual track diplomacy yang ditempuh Presiden Prabowo Subianto menghadapi tarif Trump tersebut.

Langkah pertama adalah dengan mengirim tim negosiasi dari Indonesia ke Washington DC. Kemudian langkah kedua, Prabowo membangun komunikasi dengan para pemimpian ASEAN dan dunia.

"Inilah wajah diplomasi strategis yang adaptif dan juga tanggap. Diplomasi yang tidak reaktif, tapi juga tidak pasif," kata AHY.

3. Prabowo minta bertemu Trump

Presiden Prabowo Subianto di Turki (IDN Times/Muhammad Ilman Na'fian)
Presiden Prabowo Subianto di Turki (IDN Times/Muhammad Ilman Na'fian)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo sudah meminta waktu untuk bertemu Trump untuk membicarakan terkait kebijakan tarif baru barang impor.

"Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan," ujar Prabowo usai menghadiri Antalya Diplomatic Forum di Turki, Jumat (11/4/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us