Sore-Sore Berkah: Macam Rakaat Salat Tarawih Manakah yang Utama?

11 atau 23 rakaat, yang penting kualitas salat dan bacaan ya

Jakarta, IDN Times - Salat tarawih adalah salat malam yang hadir di bulan suci Ramadan, banyak orang mengatakan apabila tidak melaksanakan salat Tarawih saat Ramadan, rasanya seperti tidak lengkap ibadahnya. Namun, ada perbedaan tentang aturan jumlah rakaat salat Tarawih, ada yang mengerjakan sejumlah 11 rakaat ada juga yang sejumlah 23 rakaat.

Pastilah ada dari kamu yang bertanya, Mengapa salat tarawih antara satu masjid dan lainnya jumlah rakaatnya berbeda-beda? Sekarang kamu tak perlu bingung lagi, karena Muzammil Hasballah akan meneceritakannya dalam Sore-Sore Berkah kali ini. 

Baca Juga: Ini 12 Bacaan Bilal Beserta Jawabannya dalam Salat Tarawih dan Witir

1. Jumlah rakaat salat Tarawih berdasarkan yang dilakukan Rasulullah SAW

Sore-Sore Berkah: Macam Rakaat Salat Tarawih Manakah yang Utama?Ilustrasi salat Tarawih di bulan Ramadan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dalam pelaksanaan salat tarawih ada masjid yang melakukan salat sebanyak 11 rakaat, 23 rakaat, bahkan ada yang 37 rakaat. Lantas mana yang paling utama?

Dalam riwayat Rasulullah SAW, seperti yang disampaikan oleh Sayyidah Aisyah radhiyallahu'anha, istri tercinta nabi. Ia ditanya, “Bagaimana shalat malam Rasulullah SAW di bulan Ramadan?”.

Aisyah pun mengatakan,

مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

“Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan salat malam di bulan Ramadan dan di bulan-bulan lainnya lebih dari 11 raka’at.”

Jadi apabila ditanya yang paling utama berapa rakaat, jawabannya 11 rakaat karena inilah yang paling sering dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Namun dalam riwayat lain, berdasarkan perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma,

كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ

Salat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 13 rakaat yaitu salat malamnya.” (HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim nomor 764).

Ternyata ada riwayat lain yang 13 rakaat, meskipun nabi sering melaksanakaan salat malam sebanyak 11 rakaat, pernah juga melakukan 13 rakaat. Jadi karena ini perkara sunnah bukan sesuatu yang saklek. 

Bahkan ada ulama yang menyebutkan bahwa boleh lebih dari itu, merujuk pada sabda Rasulullah SAW yang lain,

صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى 

“Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat”.

Jadi 2 rakaat 2 rakaat sampai berapapun bebas, kalau kita mau ikut Nabi, Nabi mencontohkannya 11 rakaat. 

2. Kualitas salat dan panjang bacaan Nabi

Sore-Sore Berkah: Macam Rakaat Salat Tarawih Manakah yang Utama?Suasana salat tarawih malam pertama Ramadan di Masjid Raya Al Mashun, Kota Medan, Senin (12/4/2021) malam. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tapi bagaimana kualitas salat malamnya Nabi? Salah satu sahabat muda Hudzaifah Ibnul Yaman ikut salat berjamaah salat malam Qiyamul Lail bersama Rasulullah SAW, ternyata Rasulullah membaca surah dengan ayat yang panjang sekali. Ketika Nabi mengawali dengan surah Al Baqarah, Hudzaifah Ibnul Yaman menyangka bahwa setelah 100 ayat ini Nabi akan rukuk, ternyata masih lanjut sampai akhir Al-Baqarah.

Selesai Al-Baqarah, Nabi masih melanjutkan lagi dengan Al-Imran kemudian lanjut lagi dengan An-Nisa. Masyaa Allah begitu lama dan panjang dan bagusnya bacaan Rasulullah SAW. Keesokkan harinya sahabat Nabi ini tak hadir lagi di salat tarawih nabi, bukan karena tak sanggup tapi khawatir tidak fokus, tidak khusyuk karena menerka-nerka kapan ini Nabi akan rukuk. Jadi itulah kualitas salat malam Nabi.

Pernah juga Rasulullah diminta untuk menjadi imam pada malam 23 Ramadan. Rasulullah SAW salat malam sampai sepertiga akhir malam. Itulah kualitas salat malam Nabi bersama para sahabat. Malam selanjutnya, Rasulullah kurangi sampai sepertiga malam kurang sedikit. Malam berikutnya berarti malam 25 sampai tengah malam. Malam berikutnya lagi malam 26 tengah malam kurang sedikit, jadi makin lama durasinya Nabi kurangi.

Tetapi, begitu masuk ke malam 27 Ramadan, ternyata menurut kesaksian para sahabat radhiyallahu'anhu ajma'in, hampir mereka tidak sempat sahur saking lamanya durasi salat malam itu. Maka spirit kita hari ini jangan cuma mengikuti jumlah rakaat salat nabi yakni 11 rakaat, tapi ikuti juga kualitas bacaan surahnya.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tarawih di Rumah Beserta Dalilnya

3. Riwayat 23 rakaat menurut Umar bin Khattab

Sore-Sore Berkah: Macam Rakaat Salat Tarawih Manakah yang Utama?pexels.com/Arif Syuhada

Rasulullah SAW melaksanakan salat malam selalu dengan membaca ayat yang pancang, setiap rakaat diiringi dengan surah yang ayatnya antara 100 hingga 200 ayat. Termasuk diantaranya, Asabaatuyu'al 7 surah panjang yang mengawali Al-Qur'an seperti Al-Baqarah, Al 'Imran, An-Nisa, Al Maidah, Al An'am dan seterusnya. 

Tentu memang kita gak akan sanggup, itulah kenapa sahabat Nabi Umar bin Khattab radhiyalahu'anhu berijtihad pada masa pemerintahannya, saat menjabat sebagai khalifah khulafaurasyidin yang kedua, Umar bin Khattab adalah seorang ahli ilmu. Umar berijtihadi, mulai di masa Umar, salat Tarawih di bulan Ramadan dipimpin oleh satu imam. Itu di berlakukan kembali karena dulu di masa Rasulullah, Nabi pernah begitu salat Tarawih salar malam diikuti oleh para sahabatnya.

Nah si masa Umar bin Khattab dihidupkan kembali, karena ketika Umar bin Khattab sweeping bersama pengurus Baitul Mal waktu itu melihat di malam hari Ramadan, kok para sahabat salatnya berpencar-pencar, Ada yang bikin jamaah kecil di pojok masjid, ada yang salat sendiri-sendiri. Kondisi seperti ini kurang enak dipandang. Maka oleh Umar bin Khattab ingin disatukan kembali dengan dipimpin oleh satu imam.

Umar bin Khattab menunjuk sahabat Ubayy bin Ka'b memimpin salat, kemudian bergantian juga dengan sahabat Tamim ad Dari. Lantas berapa jumlah rakaatnya? Ada riwayat yang menyampaikan bahwa jumlah rakaat salat Tarawih yang dihidupkan oleh Umar bin  Khattab radhiyallahu'anhu dalam ijtihadnya adalah 23 rakaat, namun ada juga yang mengatakan 21 rakaat, berbeda di jumlah witirnya saja. 

Karena bacaan salat Nabi panjang-panjang berdirinya lama, khawatir akan memberatkan masyarakat oleh Umar dibikinlah menjadi 23 rakaat, dengan tujuan berdirinya tidak lama, jadi bacaan ayatnya bisa lebih singkat, kemudian dijeda dengan rukuk sehingga ada waktu untuk mengistirahatkan lutut.

Ini tentu sangat memudahkan bagi orang yang lanjut usia tapi durasinya sama, jumlah ayatnya kurang lebih sama dengan yang dilakukan di masa Rasulullah SAW cuma dijeda, di-split jumlah rakaatnya lebih banyak supaya salatnya terasa lebih ringan supaya lebih bisa menikmati jamuan Allah di bulan Ramadan. 

Jadi itulah asal muasalnya salat tarawih dilaksanakan 23 rakaat.

Jangan sampai hari ini kita kreatif jumlah rakaatnya ikut Nabi tapi jumlah bacaannya ikut Umar, lebih singkat gitu. Jadilah salat Tarawih yang express, kayak balapan gitu. Jadi mau pilih berapa rakaat pun yang penting salat malam dihidupkan di bulan Ramadan dan nikmati bacaan Al-Qur'an bacaan imam, semakin panjang semakin bagus, apalagi untuk anak-anak muda.

Jangan bertengkar di hal yang ikhtilaf, jangan berselisih di hal-hal yang Ulama berbeda pendapat. Karena kalau kita menelusuri berbagai riwayat gak pantas rasanya berselisih, padahal ternyata ada contohnya dari Nabi, ada contohnya dari para sahabat. Wallahua'lam bisshawab.

Baca Juga: Penjelasan Soal Perbedaan Salat Tarawih 11 dengan 23 Rakaat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya