Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap Dibuka

Letusan disertai semburan lumpur 150 meter

Jakarta, IDN Times - Kawah Sileri yang berada di kawasan Gunung Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah meletus. Letusan terjadi pada Minggu (1/4) pukul 13.42 WIB.

1. Letusan terjadi beberapa kali

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap DibukaBNPB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan ini sudah terjadi beberapa kali.

"Untuk kesekian kalinya meletus freatik secara tiba-tiba pada Minggu (1/4) pukul 13.42 WIB," kata Sutopo dalam pesan tertulis, Senin (2/4).

Jenis letusan yang terjadi adalah letusan freaktif, yakni jenis letusan gunungapi yang disebabkan adanya tekanan uap air di bagian bawah kawah kemudian mendorong material lumpur, asap dan air yang ada di bagian atasnya.

2. Letusan disertai semburan lumpur 150 meter

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap DibukaBNPB

Sutopo menyebut letusan tersebut disertai semburan lumpur setinggi 150 meter dan tersebar ke sejumlah arah.

"Letusan disertai dengan semburan lumpur dengan tinggi 150 meter yang tersebar sejauh 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, 100 meter ke arah barat laut dan 50 meter ke barat," ungkap dia.

Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Meletus, Hujan Kerikil dan Abu Selimuti Rumah Warga

3. Tidak ada gas beracun akibat letusan ini

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap DibukaBNPB

BNPB memperkirakan tidak ada gas beracun yang membahayakan dari letusan ini. Gas beracun tersebut antara lain seperti CO2 dan H2S.

"Dari letusan itu tidak terdeteksi adanya gas beracun. Gas beracun berupa CO2, H2S, dan SO2 tidak terdeteksi," ucap dia.

4. Sebelum meletus kawah muntahkan asap setinggi 90 meter

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap Dibukaradarbanyumas.co.id

Sebelum meletus, kata Sutopo, Kawah Sileri memuntahkan asap hitam setinggi 90 meter. Kemudian baru meletus diikuti asap putih tebal.

"Sebelum meletus, diawali adanya keluar asap hitam setinggi 90 meter, kemudian meletus diikuti asap putih tebal dengan tekanan kuat setinggi 150 meter," kata dia.

5. Tidak ada korban jiwa dalam letusan ini

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap DibukaAntara Foto

Menurut Sutopo tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat meletus tidak banyak wisatawan yang berkunjung.

"Saat kejadian kondisi hujan sehingga wisatawan tidak banyak yang berkunjung. Tidak ada korban jiwa dari letusan freatik tersebut," ucap dia.

6. Petugas memprediksi tidak ada letusan susulan

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap DibukaBNPB

BPBD Banjarnegara bersama Pos Pengamatan Gunungapi Dieng PVMBG, TNI, Polri, relawan, dan pengelola objek wisata Dieng terus melakukan pemantauan. Dari pantauan tersebut diprediksi tidak ada letusan susulan.

"Hingga Minggu malam pukul 19.00 WIB menunjukkan tidak adanya letusan susulan," kata Sutopo.

7. Wisata Dieng tetap dibuka

Kawah Sileri Dieng Meletus, Wisata Kawasan Dieng Tetap Dibukawisata-dieng-wonosobo.com

Sutopo menyebutkan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa meski ada letusan ini. Tidak ada kepanikan dan pengungsian. Objek wisata di kawasan Gunungapi Dieng juga tetap dibuka dan beroperasi normal.

"Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah," kata dia.

Letusan freaktik sulit dideteksi dan dapat terjadi kapan saja. Terutama saat musim hujan, dimana adanya massa air yang berada di kawah kemudian terjadi kontak dengan panas di dalam kawah, yang selanjutnya terjadi tekanan uap air.

Kawah Sileri pernah meletus freatik pada 2 Juli 2017 pukul 11.54 WIB, yang melontarkan material lumpur setinggi 150 meter. Saat itu, wisatawan banyak berkunjung di sekitar kawah karena bersamaan libur Lebaran.

Baca juga: Menteri ESDM Jonan Memantau Erupsi Gunung Sinabung

Topik:

Berita Terkini Lainnya