48.023 Orang Tercatat Sebagai ODP Virus Corona, 13.213 Lainnya PDP

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 27.549

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Yuri menjelaskan bahwa jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga Selasa (2/6), yakni sebanyak 48.023 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau 13.023 orang.

Saat ini Indonesia telah menyediakan 95 laboratorium Real Time PCR dan 60 laboratorium TCM.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus Virus Corona di Indonesia per Senin 1 Juni 2020

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 27.549

48.023 Orang Tercatat Sebagai ODP Virus Corona, 13.213 Lainnya PDPPedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Ia juga melaporkan, per 2 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, total kasus positif virus corona di Indonesia naik menjadi 27.549 kasus. Kenaikan ini karena ada tambahan 609 kasus.

Kasus COVID-19 itu telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan penyumbang kasus virus corona terbanyak hari ini, yakni 213 kasus baru.

Angka kematian juga bertambah di Indonesia menjadi 1.663 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 7.663 orang.

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

48.023 Orang Tercatat Sebagai ODP Virus Corona, 13.213 Lainnya PDPIDN Times/Debbie Sutrisno

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak hari ini dengan 213 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 417 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 487 kasus
3. Banten 883 kasus
4. Bangka Belitung 50 kasus
5. Bengkulu 92 kasus
6. Yogyakarta 237 kasus
7. DKI Jakarta 7.541 kasus
8. Jambi 97 kasus
9. Jawa Barat 2.314 kasus
10. Jawa Tengah 1.432 kasus
11. Jawa Timur 5.135 kasus
12. Kalimantan Barat 196 kasus
13. Kalimantan Timur 298 kasus
14. Kalimantan Tengah 428 kasus
15. Kalimantan Selatan 969 kasus
16. Kalimantan Utara 165 kasus
17. Kepulauan Riau 209 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 670 kasus
19. Sumatera Selatan 1.019 kasus
20. Sumatera Barat 574 kasus
21. Sulawesi Utara 354 kasus
22. Sumatera Utara 418 kasus
23. Sulawesi Tenggara 244 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.630 kasus
25. Sulawesi Tengah 128 kasus
26. Lampung 136 kasus
27. Riau 117 kasus
28. Maluku Utara 174 kasus
29. Maluku 223 kasus
30. Papua Barat 172 kasus
31. Papua 819 kasus
32. Sulawesi Barat 92 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
34. Gorontalo 108 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

48.023 Orang Tercatat Sebagai ODP Virus Corona, 13.213 Lainnya PDPDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

Baca Juga: [UPDATE] 6,3 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona, AS Tertinggi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya