BMKG: Terjadi 185 Kali Gempa Susulan di Maluku Utara

Gempa susulan dengan guncangan dirasakan terjadi 10 kali

Jakarta, IDN Times - Sejak Gempa Laut Maluku Magnitudo 7,1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, telah terjadi sebanyak 185 kali gempa susulan hingga Sabtu (16/11), pukul 18.00 WIB. Aktivitas gempa susulan (aftershocks) terjadi dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

BMKG juga melaporkan, gempa susulan dengan magnitudo paling besar M 6,1 dan terkecil M 2,7. Gempa susulan dengan guncangan dirasakan terjadi sebanyak 10 kali.

1. Sebelum Gempa Laut Maluku M 7,1, terjadi 2 kali aktivitas gempa

BMKG: Terjadi 185 Kali Gempa Susulan di Maluku UtaraGempa Maluku Utara M 7.1, Kamis (14/11). (Dok. BNPB)

BMKG menjelaskan Gempa Laut Maluku memiliki tipe dengan diawali gempa pendahuluan (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama (main shock). Selanjutnya, diikuti oleh serangkaian aktivitas gempa susulan.

Sebelum terjadi gempa utama M 7,1 pada Kamis (14/11), pukul 23.17 WIB di sekitar lokasi episenter gempa utama telah terjadi 2 kali aktivitas gempa pada Selasa (12/11), pukul 15.11 WIB berkekuatan M 4,4 dan pada Rabu (13/11), pukul 18.18 WIB dengan magnitudo M 3,4.

BMKG mengatakan, aktivitas 2 gempa tersebut diyakini sebagai gempa pendahuluan dari Gempa Laut Maluku.

2. 100 kali gempa susulan pasca gempa di Bali Utara M 5,0

BMKG: Terjadi 185 Kali Gempa Susulan di Maluku UtaraDok.IDN Times/Istimewa

Sementara itu, pada Kamis (14/11), pukul 17.21 wilayah Bali Utara juga diguncang gempa berkekuatan M 5,0. Gempa tersebut juga diikuti oleh serangkaian gempa susulan. Update dari BMKG, hingga Sabtu (16/11) pukul 18.00 WIB, telah tercatat sebanyak 100 kali gempa susulan.

Seperti halnya Gempa Laut Maluku, Gempa Bali Utara ini juga didahului oleh gempa pendahuluan pada pukul 17.09 WIB dengan magnitudo M 4,4 dan pukul 17.10 WIB dengan magnitudo M 4,6.

Baca Juga: [BREAKING] BMKG Ralat Pusat Gempa 7,1 SR di Malut Kedalaman 73 Km

3. Sudah lewat 22 hari, Gempa Ambon M 6,5 masih picu gempa susulan

BMKG: Terjadi 185 Kali Gempa Susulan di Maluku UtaraDok. Istimewa / BNPB

Gempa yang membuat masyarakat panik bahkan memakan korban jiwa terjadi di Ambon dengan kekuatan M 6,5, Sabtu (26/10). Walaupun sudah lewat 22 hari, hingga Sabtu (16/11) pukul 18.00 WIB, BMKG masih mencatat aktivitas gempa susulan hingga sebanyak 2.345 kali.

Gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 5,6 dan terkecil M 3.0. Adapun gempa susulan yang guncangannya dirasakan terjadi sebanyak 269 kali.

BMKG menjelaskan, Gempa Ambon juga didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan. Sebelum terjadi gempa utama, BMKG mencatat rentetan gempa pendahuluan dengan magnitudo antara 1,5 - 3,5 sebanyak 30 kali sejak Rabu (28/8).

4. BMKG jelaskan beda sumber gempa, beda pula makanismenya

BMKG: Terjadi 185 Kali Gempa Susulan di Maluku UtaraANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

BMKG menjelaskan, Gempa Laut Maluku, Gempa Bali Utara, dan Gempa Ambon meskipun memiliki tipe yang sama, yaitu sama-sama didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan, akan tetapi memiliki perbedaan dalam hal sumber gempa dan mekanisme sumbernya.

Gempa Laut Maluku dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku, Gempa Bali dibangkitkan oleh sumber gempa Sesar Naik di Utara Bali, dan Gempa Ambon terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan sebelumnya.

Selain berbeda dalam sumber gempa, ketiga gempa tersebut juga berbeda dalam mekanisme sumbernya.

Gempa Laut Maluku memiliki mekanisme sumber sesar naik (thrust fault), Gempa Utara Bali memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan dalam arah mendatar dan naik (oblique thrust), dan Gempa Ambon memiliki mekanisme sesar geser (strike slip)

Baca Juga: BMKG Catat Sejumlah Gempa Susulan Usai Guncangan di Maluku Utara

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya