BNPB: Hingga Akhir Juni 2020, Bencana Alam Turun 30,5 Persen dari 2019

Penurunan jumlah korban meninggal dunia dan hilang 57 persen

Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Nasional mencatat 1.549 kejadian bencana alam terjadi hingga akhir Juni 2020. Dari total tersebut, bencana hidrometeorologi masih dominan terjadi sepanjang enam bulan terakhir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, jumlah kejadian bencana 2020 lebih rendah dibandingkan 2019.

"Perhitungan dari awal Januari 2019 hingga 29 Juni 2019, jumlah kejadian bencana mencapai 2.229 kali, sedangkan pada tahun ini 1.549. Ini berarti mengalami penurunan kejadian sekitar 30,5 persen," ujarnya melalui keterangan tertulis yang IDN Times terima pada Rabu (1/7).

1. Penurunan jumlah korban meninggal dunia dan hilang 57 persen

BNPB: Hingga Akhir Juni 2020, Bencana Alam Turun 30,5 Persen dari 2019IDN Times/Dhana Kencana

Ia juga menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia dan hilang, luka-luka, menderita dan mengungsi, dan rumah rusak mengalami tren turun. Korban meninggal dunia dan hilang pada hingga akhir bulan ini tercatat 206 jiwa, sedangkan pada tahun lalu 479.

"Persentase penurunan jumlah korban meninggal dunia dan hilang hingga 57 persen," tuturnya.

Baca Juga: BNPB Ingatkan Sekolah Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Belajar Tatap Muka

2. Sebanyak 99 persen bencana alam pada 2020 adalah bencana hidrometeorologi

BNPB: Hingga Akhir Juni 2020, Bencana Alam Turun 30,5 Persen dari 2019IDN Times/Dhana Kencana

Ia mengatakan, dari kurun waktu 1 Januari hingga 29 Juni 2020, BNPB mencatat kejadian bencana alam sebanyak 1.549 kali. Dari total kejadian, lebih dari 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Rincian jumlah kejadian bencana pada kurun waktu tersebut yakni banjir 620 kejadian, puting beliung 425, tanah longsor 330, kebakaran hutan dan lahan 139, gelombang pasang atau abrasi 21, gempa bumi 10, erupsi gunung api 3 dan kekeringan 1.

3. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kejadian bencana terbanyak

BNPB: Hingga Akhir Juni 2020, Bencana Alam Turun 30,5 Persen dari 2019Kondisi tenda darurat yang ditempati para penyintas bencana di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, 22 April 2020. IDN Times/M Faiz Syafar

Dilihat dari sebaran kejadian bencana, ia mengatakan ada lima wilayah administrasi dengan kejadian bencana tertinggi. Pertama adalah Provinsi Jawa Tengah 332 kejadian, Jawa Barat 290, Jawa Timur 205, Aceh 151 dan Sulawesi Selatan 86.

Kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal 198 jiwa, hilang 8, luka-luka 273 dan mengungsi 2,3 juta.

"Sedangkan dampak material, bencana alam mengakibatkan kerusakan rumah 21.496 unit, Peribadatan 430, Pendidikan 382, kesehatan 67," katanya.

4. Masyarakat diimbau untuk waspada dan siaga terhadap ancaman perubahan iklim dan cuaca

BNPB: Hingga Akhir Juni 2020, Bencana Alam Turun 30,5 Persen dari 2019Gempa bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Aceh, Kamis (4/6) pagi berakibat kerusakan di Kabupaten Sabang. (BNPB)

Dengan demikian, ia mengatakan masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi ancaman yang tidak mengenal perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, juga ada potensi bencana seperti gempa bumi, tsunami dan erupsi gunung api.

"Di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi penularan, tantangan masyarakat menjadi bertambah. Contohnya, kejadian bencana yang terjadi di wilayah dengan kasus positif tinggi. Ini membutuhkan kesiapsiagaan ekstra dan antisipasi semua pihak di daerah sehingga potensi tertular pada saat melakukan respons darurat dapat dihindarkan," katanya.

Baca Juga: Kepala BNPB Akui Tidak Punya Pakar Epidemiologi Tangani Wabah COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya