Duh, Alat Deteksi Tsunami Malah Dipakai Nonton YouTube oleh Staf BPBD

Kepala daerah diminta perkuat SDM BPBD di daerahnya

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan belum lama ini, ia menemukan staf BPBD yang menggunakan alat peringatan dini tsunami untuk menonton YouTube. Padahal, ujarnya, alat peringatan dini tsunami itu merupakan alat canggih yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Namun, dia tidak menyebut secara spesifik staf BPBD di daerah manakah yang menyalahgunakan alat deteksi tsunami tersebut.  

"Setelah kami cek, alatnya itu dipakai untuk nonton YouTube, karena di situ dilengkapi sebagai untuk peringatan dini itu ada yang lewat YouTube. Jadi alatnya digunakan untuk hiburan, alatnya gak berfungsi, gak dipakai" ujar Dwikorita pada acara Rapat Koordinasi Bidang Kebudayaan DPP PDIP, Sabtu (31/10/2020).

1. Saat gempa dan tsunami Palu dan Lombok 2018 lalu, tidak ada staf BPBD yang berjaga

Duh, Alat Deteksi Tsunami Malah Dipakai Nonton YouTube oleh Staf BPBDKeadaan Kota Palu, Sulawesi Tengah setelah terjadi Gempa dan Tsunami pada 28 September 2018 (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Selain itu, ia juga membeberkan bahwa pada saat terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Lombok pada 2018 silam, tidak ada staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berjaga. Padahal, BPBD adalah pihak yang seharusnya menyalurkan informasi ke masyarakat.

"Sehingga informasi tidak dapat tersebar, masyarakat taunya dari sumber informasi yang lain, dari media ataupun dari sosial media, pada saat itu paling banyak dari media sosial tetapi BTS (base transceiver station) roboh, sehingga putus (informasinya)," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Alat Deteksi Tsunami di Perairan Banten Rusak, DPRD: Segera Diganti!

2. Kepala daerah diminta pastikan staf BPBD di wilayahnya adalah orang terpilih

Duh, Alat Deteksi Tsunami Malah Dipakai Nonton YouTube oleh Staf BPBDDok.IDN Times/Istimewa

Dengan kondisi tersebut, meminta kepada seluruh kepala daerah yang wilayahnya rawan terjadi gempa dan tsunami untuk memastikan staf BPBD di wilayahnya adalah orang-orang yang terpilih. Sebab, selain SAR, Polri dan TNI, BPBD juga termasuk penyelamat utama pada saat terjadinya bencana. 

"Kami berharap, mohon agar staf yang mengisi BPBD itu benar-benar staf unggulan, jangan sampai yang ada di BPBD itu bukan pilihan," ujarnya.

3. Dwitorika meminta kepala daerah untuk memperkuat SDM BPBD di wilayah masing-masing

Duh, Alat Deteksi Tsunami Malah Dipakai Nonton YouTube oleh Staf BPBDKepala BMKG Dwikorita Karnawati (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dwitorika menekankan sekali lagi, kepada seluruh kepala daerah agar memastikan sumber daya manusia (SDM) BPBD agar diperkuat. Selain itu, ia juga meminta agar staf BPBD untuk berjaga 24 jam, karena bencana tidak mengenal waktu.

"Harus SDM tangguh, unggul serta smart," katanya. 

Baca Juga: 10 Alat Deteksi Dini Tsunami di Banyuwangi, Hanya 3 yang Berfungsi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya