Pemda Natuna Bantah Ada Warga yang Eksodus karena Karantina Corona

Bupati mengklaim sudah tidak ada lagi aksi unjuk rasa

Jakarta, IDN Times - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal membantah adanya eksodus masyarakatnya karena kedatangan 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok. Walaupun demikian, Abdul mengakui memang ada beberapa masyarakat Natuna yang pergi keluar daerah tetapi hal itu tidak terkait karantina WNI dari Tiongkok.

"Gak, kita gak ada jumlahnya (yang pergi dari Natuna) karena isu ini (karantina di Natuna). Ada yang (keluar dari Natuna karena) pulang kampung, ada juga yang misalnya di Midai ada musim cengkeh ya dia ke sana, ada yang mau pulang pas ada kapal mau ke Serasan dia pulang. Jadi, tidak ada istilah eksodus, kalo eksodus kosong lah (Pulau) Natuna itu," ungkap Abdul saat ditemui di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta pada, Selasa (4/2).

Lalu, apakah warga lokal akhirnya memahami mengenai proses observasi di Kepulauan Natuna?

1. Pemda Natuna melakukan sosialisasi terkait proses observasi WNI dari Tiongkok

Pemda Natuna Bantah Ada Warga yang Eksodus karena Karantina Corona(Ratusan WNI tengah diobservasi di Pulau Natuna) www.twitter.com/@KemenkesRI

Abdul juga menjelaskan saat ini pemerintah daerahnya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait proses observasi WNI dari Tiongkok. Sehingga, kini keadaan di Pulau Natuna diklaim sudah mulai tenang. Pada akhir pekan lalu, ratusan warga mendatangi kantor DPRD dan pangkalan militer di Natuna.

Mereka menuntut agar 238 WNI yang diboyong dari Tiongkok tidak diobservasi di kepulauan itu. Warga lokal khawatir akan tertular virus yang bermula di Kota Wuhan tersebut. Sementara, ratusan WNI dipulangkan dari Kota Wuhan, Tiongkok. 

Abdul menjelaskan kecemasan yang timbul di masyarakat karena kurangnya sosialisasi terkait karantina WNI Tiongkok dan virus corona. Abdul menjelaskan kurangnya sosialisasi terjadi karena adanya keterlambatan informasi dari pemerintah pusat terkait langkah karantina WNI Tiongkok di Natuna.

"Sekarang nampaknya (warga) sudah mulai mengerti tentang apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Jadi, udah mulai tenang lah," ungkap Abdul. 

Baca Juga: Pemerintah Akui Memang Telat Sosialisasikan Evakuasi WNI dari Wuhan

2. Aktivitas masyarakat di Natuna sudah berjalan normal

Pemda Natuna Bantah Ada Warga yang Eksodus karena Karantina Corona(Aksi protes warga di Kepulauan Natuna) ANTARA FOTO/Cherman

Abdul juga menjelaskan aktivitas masyarakat di Natuna saat ini sudah berjalan normal. Bahkan, sekolah-sekolah di sekitar daerah karantina WNI dari Tiongkok yang sempat diliburkan sudah kembali beraktivitas seperti biasa. 

"Sekolah sudah dibuka kembali, karena kemarin kan di sekitar itu ada PAUD, ada TK, anak-anak kan. Jadi wajar dong sementara itu kita liburkan dulu. Tapi, sekarang ini karena sudah ada isolasi itu, maka kita kembalikan lagi," tutur dia. 

3. Lokasi observasi WNI dengan pemukiman warga lokal berjarak dua kilometer

Pemda Natuna Bantah Ada Warga yang Eksodus karena Karantina Corona(ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Abdul juga menjelaskan lokasi karantina WNI Tiongkok berjarak dua kilometer dari wilayah aktivitas warga. Ia menambahkan wilayah karantina WNI Tiongkok merupakan kawasan pangkalan militer yang sudah terisolasi dan tertutup.

Untuk mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi terkait virus corona, pemerintah daerah sudah menyiapkan puskesmas untuk menjadi posko yang melayani laporan dari masyarakat.

"Persiapan ini, kami kan sudah (menginformasikan) setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Natuna itu kita jadikan posko untuk melayani laporan-laporan, keluhan-keluhan masyarakat. Agar kalo ada yang merasa kurang (sehat) langsung kami tangani," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Ratusan Warga Tinggalkan Natuna, Takut Tertular Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya