Penyemprotan Disinfektan secara Fogging Bisa Ganggu Pernapasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan penyemprotan disinfektan dengan cara pengasapan atau fogging tidak dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Sebab, hal itu dapat menyebabkan iritasi kulit bahkan sampai gangguan pernapasan pada manusia.
"Tidak dianjurkan secara berlebihan seperti fogging karena dapat menimbulkan iristasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," kata Wiku dalam live streaming di channel YouTube BNPB Indonesia, Senin (30/3).
1. Pengguna harus memperhatikan komposisi dan jenis bahan cairan disinfektan yang digunakan
Ia mengatakan penggunaan cairan disinfektan di area publik seperti di dalam transportasi umum, pasar, tempat ibadah, sekolah sampai rumah makan tidak bisa sembarangan, perlu memperhatikan komposisi dan jenis bahan disinfektan yang digunakan.
Penggunaan disinfektan secara berlebihan pun tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Dengan demikian, penggunaan cairan disinfektan seharusnya hanya digunakan pada lokasi dan benda yang kemungkinan terpapar virus.
"Penggunaan cairan disinfektan dilakukan spesifik pada lokasi dan benda-benda seperti lantai, kursi, meja, gagang pintu, tombol lift, tangga jalan (eskalator), mesin anjungan tunai mandiri (ATM), etalase, dan wastafel," tuturnya.
Baca Juga: 5 Alasan Disinfektan Berbahaya jika Disemprot ke Tubuh, Riset WHO
2. Benda yang telah disemprot disinfektan sebaiknya dibasuh kembali dengan sarung tangan
Editor’s picks
Bahkan, lanjutnya, setelah proses penyemprotan disinfektan ke permukaan benda, sebaiknya satu menit kemudian permukaan benda itu dibasuh dengan menggunakan sarung tangan. Hal itu dilakukan karena cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda, tubuh dan baju.
Namun, penyemprotan disinfektan tidak akan melindungi diri dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit. "Jadi sifatnya adalah sementara," tegas Wiku.
3. Mencuci tangan dengan sabun adalah cara terampuh untuk membunuh virus
Ia juga menjelaskan, disinfektan merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme yakni virus dan bakteri pada permukaan benda mati seperti lantai, meja, peralatan medis dan benda lain yang sering disentuh.
Dalam rangka pencegahan COVID-19, Wiku menuturkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara yang paling ampuh untuk membunuh virus. "Namun, apabila tidak bisa mencuci tangan segera, maka bisa menggunakan pembersih tangan dengan bijak dan aman," ujarnya.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com
Baca Juga: Hati-Hati! Jangan Semprot Cairan Disinfektan Langsung Kena ke Kulit